26.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita Utama39 Sekolah di Lobar Terdampak Banjir dan Longsor, Dikbud Diminta Perhatikan Kebutuhan...

39 Sekolah di Lobar Terdampak Banjir dan Longsor, Dikbud Diminta Perhatikan Kebutuhan Peserta Didik

Lombok Barat (Inside Lombok) – Tercatat sekitar 39 sekolah di Lombok Barat yang terdampak banjir dan longsor yang terjadi Senin (6/12) lalu. Tidak hanya di Kecamatan Gunungsari dan Batulayar, tetapi juga Lingsar hingga Sekotong.

Untuk data Sekolah Dasar yang terdampak di Kecamatan Batulayar terdata SDN 2, 3 dan 4 Batulayar Barat. Ditambah SDN 1 sampai SDN 4 Batulayar. Kemudian, SDN 3 dan 5 Sandik, lalu SDN 3 Meninting. Lalu SDN 1 hingga SDN 4 Bengkaung. Serta SDN 1 dan SDN 2 Senteluk. Ditambah lagi dengan SDN 1 Pusuk Lestari.

Kemudian di Kecamatan Gunungsari ada SDN 1 Lembah Sari, SDN 1 Kekeri, SDN 1 dan SDN 2 Kekait, SDN 2 Mekar Sari, SDN 1 Taman Sari, SDN 1 Ranjok, serta SDN 1 Sesela. Serta SDIT EL- Ghais, Blencong. SDIT dan TK Bilal Bin Rabbah.

Lalu di kecamatan Sekotong ada SDN 3 dan SDN 4 Buwun Mas, serta SDN 4 Sekotong Barat. Sementara untuk SMP dan SMA/SMK yang terdampak, ada SMPN 1 dan SMPN 2 Batulayar, SMPN 3 Narmada dan SMPN 3 Lembar. kemudian SMAN 1 Batulayar, serta SMKN 1 Batulayar.

- Advertisement -

Untuk Taman Kanak-Kanan (TK), yang terdampak ada TKN 1 dan TKN 2 Batulayar, TK Hnay Labs School.

Merespon kerusakan tersebut, Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid memerintahkan Dikbud untuk segera memperhatikan anak-anak sekolah yang terdampak. “Saya perintahkan semua bergerak cepat dan memperhatikan pengungsi. Khususnya anak-anak agar memperoleh trauma healing,” ujarnya dalam rapat evaluasi penanganan bencana Lobar di Gunungsari, Rabu (08/12/2021) kemarin.

Kata dia, anak-anak perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama trauma healing. Agar ketakutan yang masih mereka rasakan soal bencana yang terjadi saat ini bisa segera hilang dan mereka bisa menjalankan aktivitas seperti sedia kala.

Bupati memerintahkan Dikbud untuk memberi perhatian, terutama untuk anak-anak sekolah. Karena banyak diantara mereka harus mengungsi dan kehilangan pakaian serta peralatan sekolahnya.

“OPD terkait saya perintahkan untuk gerak cepat, perhatikan anak-anak sekolah. Khususnya untuk seragam dan peralatan sekolah mereka,” jelas Fauzan. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer