27.5 C
Mataram
Sabtu, 20 April 2024
BerandaBerita UtamaAntisipasi Covid-19 Naik Lagi, Prokes Kembali Diperketat di Sekolah

Antisipasi Covid-19 Naik Lagi, Prokes Kembali Diperketat di Sekolah

Mataram (Inside Lombok) – Kasus Covid-19 yang kembali meningkat akhir-akhir ini menjadi perhatian pemerintah daerah, termasuk Dinas Pendidikan Kota Mataram. Pasalnya, pembelajaran tatap muka secara penuh baru mulai dilaksanakan kembali setelah menggunakan sistem daring cukup lama.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf mengatakan langkah antisipasi penularan Covid-19 di sekolah yaitu dengan mengaktifkan kembali satgas. “Ada namanya surveillance dalam SKB itu. Surveillance ini mengambil 10 sampel dari siswa. Nanti dari 10 siswa ini apakah pelayanan sekolah bagus atau tidak, itu yang akan kita lakukan segera,” katanya.

Pelaksanaan belajar secara tatap muka, lanjut Yusuf, akan tetap dilakukan secara penuh. Akan tetapi penerapan protokol kesehatan (prokes) akan diperketat. Seperti penggunaan masker, cuci tangan dan prokes lainnya. Upaya ini untuk meminimalisir penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

Sejauh ini, belum ada sekolah di Kota Mataram yang melaksanakan pembelajaran daring karena adanya penularan Covid-19. Jika ada siswa yang mengeluhkan batuk atau lainnya, maka hanya rombongan belajar atau rombel saja yang akan ditutup.

- Advertisement -

“Saya imbau kepada sekolah-sekolah atau kepala sekolah agar menerapkan protokol secara ketat. Sehingga proses ini bisa dikawal dengan baik,” katanya.

Sebelumnya, Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan, kegiatan belajar mengajar di Kota Mataram tetap menerapkan tatap muka. Pengetatan protokol kesehatan diberlakukan di ruang-ruang publik termasuk sekolah.

Jika ada peserta didik yang mengeluhkan batuk atau pilek maka disarankan untuk mengikuti kegiatan belajar secara daring. “Rombelnya yang ditutup, tidak satuan pendidikannya,” katanya.

Ia mengatakan, Pemkot Mataram tidak akan menutup kembali kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan. Karena jika ada keluhan batuk atau flu yang dirasakan hanya siswa bersangkutan yang tidak mengikuti pembelajaran secara langsung. “Kita mengacu itu (kebijakan pemerintah pusat red) aja nanti,” ujarnya.

Untuk diketahui, secara nasional terjadi peningkatan kasus Covid-19 yaitu mencapai 6.276 kasus. Berdasarkan data yang ada per 9 Agustus 2022, jumlah kasus Covid-19 di NTB yaitu sebanyak empat orang. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer