30.5 C
Mataram
Kamis, 25 April 2024
BerandaBerita UtamaBPBD Lotim Imbau Warga Waspada Terhadap Peringatan Badan Siklon Tropis

BPBD Lotim Imbau Warga Waspada Terhadap Peringatan Badan Siklon Tropis

Lombok Timur (Inside Lombok) – Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) melalui rilis tertulis bahwasanya beberapa wilayah Indonesia salah satunya NTB yang diprediksi dilanda cuaca buruk yakni Siklon Tropis. BMKG telah mendeteksi adanya dua bibit siklon yang akan melanda wilayah Indonesia yakni Siklon Tropis 90s dan juga Siklon Tropis 99s.

Mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat adanya peringatan siaga dari BMKG terkait adanya Siklon Tropis yang akan melanda NTB wah beberapa wilayah lainnya hingga 9 April 2021 ke depan dengan potensi hujan lebat disertai angin kencang.

“BMKG menginformasikan kita sudah jauh hari. Cuaca yang kita alami saat ini tidak bisa diprediksi arah pergerakan badai La Nina dan juga badai Siklon Tropis ini,” ucap Iwan Setiawan selaku Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lotim kepada Inside Lombok, Selasa (06/04/2021).

Terjangan badai Siklon Tropis dikatakan Iwan sangat sulit diprediksi pergerakannya. Badai tidak harus menerjang wilayah pegunungan maupun wilayah tepi pantai, akan tetapi badai bisa terjadi di mana saja.

- Advertisement -

“Kita imbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dampak dari badai Siklon Tropis 90s dan juga 99s ini,” imbaunya.

Iwan meminta ketika terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan juga petir agar masyarakat meningkatkan waspada dan berdiam di dalam rumah. Masyarakat diminta untuk tidak keluar rumah terlalu lama terlebih saat berwisata ke pantai.

“Setiap harinya kami tetap melakukan mitigasi dengan mengirim laporan terhadap wilayah yang berpotensi di lewati jalur pergerakan badai Siklon Tropis ini,” katanya.

Di Kabupaten Lombok Timur, wilayah yang paling rawan terdampak badai yakni Lotim bagian utara meliputi Pringgasela, Montong Gading, Suela, Pringgabaya, Sembalun, Sikur, Sambelia, dan Terara.

“Kita liat kejadian yang terjadi di Bima dan NTT rata-rata terjadi di bagian hulu yang kemudian berdampak besar di bagian hilirnya, untuk itu kita di BPBD meningkatkan kewaspadaan tingkat tinggi,” ungkapnya.

- Advertisement -

Berita Populer