Lombok Tengah (Inside Lombok)- Pasar tradisional Jelojok Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah saat ini sudah mulai beroperasi. DPRD Lombok Tengah berharap pengelolaannya dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Kalangan DPRD Lombok Tengah menginginkan pasar yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp74 miliar tersebut dikelola secara independen. Sehingga transaksi di pasar tradisional itu bisa meningkat dan turut mengerek perekonomian masyarakat.
“Butuh UPT. Supaya pengaturannya ini bagus.
Ini kan dibangun dengan anggaran sekian miliar. Jangan sekian lama terbentuk tapi tidak dipelihara”,kata Ketua DPRD Lombok Tengah, M. Taukhid, belum lama ini di Praya.
Dikatakan, dikelola oleh UPT akan mendukung terciptanya kemandirian pasar tradisional. Selain itu, PAD (pendapatan asli daerah) yang bersumber dari pasar megah tersebut bisa meningkat.
“Supaya bisa bantu PAD dari retribusi parkir juga”,ujarnya.
Dia menekankan agar pasar tradisional Jelojok dipelihara dengan baik. Dan itu bisa lebih efektif dilakukan kalau ada UPT independen yang menangani.
“Terutama soal kebersihan. Itu yang paling dibutuhkan penataan kebersihan. Agar tidak kumuh”,kata Taukhid.
Yang tak kalah penting agar penanganan pasar megah itu melibatkan masyarakat setempat, demi menjaga keamanan dan kenyamanan di tempat tersebut.
“Karena mereka yang lebih tahu kondisi yang ada di sana. Insya Allah aman”,imbuhnya.
Ke depan, di pasar Jelojok juga perlu dihadirkan kesenian untuk mendukung sektor pariwisata Lombok Tengah. Hal itu mengingat lokasi pasar Jelojok yang berada di jalur yang strategis yang menghubungkan antarwilayah di pulau Lombok.
