31.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita UtamaDidongkrak Sektor Pertanian, Ekonomi NTB Triwulan I 2022 Tumbuh 0,92 Persen

Didongkrak Sektor Pertanian, Ekonomi NTB Triwulan I 2022 Tumbuh 0,92 Persen

Mataram (Inside Lombok) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan I 2022 tumbuh 0,92 persen (q to q). Ekonomi NTB tumbuh positif di awal tahun lantaran didongkrak sektor pertanian dengan musim panen pada awal 2022, serta adanya event internasional yang digelar beberapa waktu lalu.

Kepala BPS NTB, Wahyudin menerangkan ekonomi NTB triwulan I 2022 terhadap triwulan I 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 7,76 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,29 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 187,28 persen.

“Ekonomi Provinsi NTB triwulan I-2022 dibanding triwulan IV-2021 tumbuh sebesar 0,92 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, lapangan usaha pertanian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,28 persen. Sisi pengeluaran ekspor luar negeri tumbuh tertinggi sebesar 61,29 persen,” ujar Wahyudi, Senin (9/5).

Dijelaskan, berdasarkan lapangan usaha pertumbuhan terjadi pada 9 lapangan usaha, sedangkan 8 lapangan usaha lainnya terkontraksi. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 14,28 persen, diikuti oleh transportasi dan pergudangan sebesar 8,00 persen, jasa lainnya sebesar 7,53 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 6,88 persen, sasa keuangan dan asuransi sebesar 6,61 persen.

- Advertisement -

Di sisi lain, lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam adalah konstruksi sebesar 19,44 persen. Lapangan usaha yang terkontraksi adalah industri pengolahan sebesar 16,89 persen dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 12,20 persen.

“Kalau secara year on year juga mengalami pertumbuhan seluruh lapangan usaha pada triwulan I-2022. Begitu juga secara q to q (triwulan IV 2021 ke triwulan I 2022, red),” tuturnya.

Dikatakan, ekonomi NTB berdasarkan struktur PDRB provinsi NTB menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku Triwulan I-2022 tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Perekonomian NTB masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 60,51 persen diikuti oleh komponen PMTB (Pembentukan Modal Tanpa Bruto ) sebesar 35,73 persen. Kemudian ekspor luar sebesar 20,73 persen, Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 13,53 persen. Dan Komponen pengeluar konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 1,62 persen. Sementara itu, komponen impor luar memiliki bagian sebesar 1,94 persen.

“Perekonomian NTB berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp36,64 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp24,43 triliun,” terangnya.

Sementara itu, ekonomi NTB pada triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 (y-on-y) tumbuh sebesar 7,76 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor luar yang tumbuh sebesar 187,28 persen, diikuti oleh pengeluaran konsumsi LNPRT dan PKRT!yang masing-masing tumbuh sebesar 9,16 persen dan 4,06 persen. Sedangkan komponen impor luar negeri yang merupakan pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran mengalami kontraksi sebesar 8,47 persen.

“Ekonomi NTB tanpa tambang bijih logam pada triwulan I-2022 tumbuh 5,15 persen (y-on-y), dan turun 1,04 persen (q-to-q),” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer