29.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita UtamaDinsos Mataram Tertibkan Gelandangan Berkedok Pedagang Sapu

Dinsos Mataram Tertibkan Gelandangan Berkedok Pedagang Sapu

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Sosial Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menertibkan seorang gelandangan yang berkedok pedagang sapu di Jalan Bung Karno, karena dinilai telah membohongi masyarakat.

“Seorang pria gelandangan berkedok pedagang sapu itu, kita tertibkan karena telah mengelabui masyarakat banyak dengan berjualan sapu sampai malam, tetapi tujuan sebenarnya menunggu orang mengasihani untuk memberikan uang,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Hj Baiq Asnayati di Mataram, Selasa.

Seorang gelandangan yang berkedok pedagang sapu tersebut berhasil ditertibkan oleh Satgas Dinsos yang sedang melakukan patroli di Jalan Bung Karno sekitar pukul 20.00 WITA pada Senin (7/10) malam.

Saat patroli, anggota satgas curiga dengan perilaku pedagang sapu yang berjualan hingga malam hari, karena biasanya pedagang sapu berjualan keliling sampai petang.

- Advertisement -

Pria yang terindentifikasi merupakan warga Pagesangan Timur itu awalnya terlihat tua dengan penutup wajah yang dikenakannya, namun setelah dibuka ternyata masih muda, normal dan sehat bugar.

“Karenanya, meskipun dia terbukti warga Kota Mataram, kami tidak bisa memberikan pembinaan sebab dia tidak termasuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS),” katanya.

Oleh karena itu, setelah ditertibkan dan dibawa ke Kantor Dinsos untuk dibuatkan berita acara, pria tersebut kemudian diminta untuk menandatangani surat pernyataan agar tidak turun ke jalan lagi.

“Setelah itu, satgas mengembalikannya ke rumahnya di Pagesangan Timur. Hari ini, kami akan tindaklanjuti berkoordinasi dengan aparat lingkungan dan kelurahan setempat,” katanya.

Menurutnya, pembinaan yang diprogramkan Dinsos selama ini diberikan kepada warga yang terbukti murni menjadi gelandangan dan pengemis dengan sejumlah kriteria sesuai ketentuan yang ada. Tidak berpura-pura hanya untuk mendapat belas kasihan dari orang lain.

Pembinaan yang dilakukan kepada warga yang terbukti gelandangan dan pengemis murni adalah melalui berbagai program pelatihan keterampilan sesuai dengan kemampuannya.

Setelah dilatih mereka akan diberikan peralatan sesuai dengan pelatihan yang diikuti, dengan tujuan agar mereka bisa mulai membuka usaha sendiri hingga mampu hidup mandiri tidak lagi ke jalan.

“Selain itu, kami juga terus aktif melakukan patroli untuk menjaga kota ini agar bisa bebas dari aktivitas gelandangan, pengemis dan anak jalanan,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

Berita Populer