25.5 C
Mataram
Jumat, 26 April 2024
BerandaBerita UtamaDisdag Menduga Elpiji Langka Karena Banyak Dipakai UMKM

Disdag Menduga Elpiji Langka Karena Banyak Dipakai UMKM

Lombok Timur (Inside Lombok) – Dinas Perdagangan (Disdag) Lotim menduga kelangkaan gas elpiji disebabkan oleh maraknya pertumbuhan UMKM. Selain itu juga banyaknya TKI yang pulang dari rantauan. Meski demikian, Dewan menilai tudingan itu tak mendasar.

Kepala Disdag Lotim, Hj Masnan mengatakan bahwa kelangkaan gas elpiji di Lotim disebabkan karena banyaknya kebutuhan gas oleh masyarakat pegiat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
dan juga mengklaim bahwa kelangkaan disebabkan oleh banyaknya TKI yang pulang dari rantauan sehingga kebutuhan gas dapur semakin meningkat.

“Banyak sekarang UMKM yang usaha kripik, sehingga membutuhkan stok gas yang banyak,” katanya kepada Inside Lombok.

Disdag juga mengklaim bahwa kelangkaan disebabkan oleh banyaknya TKI yang pulang dari rantauan, sehingga kebutuhan gas dapur semakin meningkat. Kebutuhan elpiji yang semula satu tong bertambah menjadi dua tong per keluarga.

- Advertisement -

“Banyak kita temukan di lapangan bahwa satu keluarga dulunya hanya menggunakan satu tong elpiji, tapi sekarang bertambah menjadi dua tong,”ujarnya.

Masnan juga menilai bahwa jatah dari pangkalan untuk Lotim sebanyak 900 tong per bulan tidak mencukupi permintaan masyarakat Lotim selama satu bulan. S6ehingga pihaknya akan bersurat meminta penambahan jatah.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Lotim, H Badran Achsyid mengatakan bahwa kebutuhan gas elpiji di masyarakat tidak ada korelasinya sama sekali. Meskipun itu salah satu faktor yang menyebabkan kebutuhan meningkat, kata Badran, tidak terlalu jauh persentase kelangkaan yang ditimbulkan.

“Kalau memang ada persentasenya itu, paling cuma sedikit. Masih ada faktor lain seperti peningkatan UMKM akan tetapi bukan menjadi faktor penentu. Saya pikir itu tidak rasional lah,”ucapnya kepada awak media di ruangannya, Kamis (01/04/2021).

Badran meminta kepada pihak terkait untuk segera mengatasi kelangkaan gas elpiji tersebut dengan meminta jatah tambahan kepasa pihak Pertamina. Terlebih, kata Badran, kebutuhan masyarakat dengan gas elpiji di bulan Ramadhan lebih meningkat.

“Kita minta lah kepada instansi terkait untuk mengantisipasi kelangkaan di bulan puasa nanti,” pintanya.

Badran sendiri belum berani menyimpulkan adanya indikasi permainan dalam penyebab kelangkaan gas elpiji tersebut. Ia mengatakan harus ada survei yang komprehensif mengenai hal tersebut.

“Kita harus melihat persoalannya dulu secara komprehensif, persoalan apa yang terjadi di masyarakat dan persoalan yang terjadi pada pendistribusiannya,” katanya.

Badran melihat dalam setiap tahunnya terdapat waktu tertentu dimana kelangkaan gas elpiji itu terjadi. Hal tersebut dikatakan Badran menjadi pemikiran bersama dan mencari solusinya.

- Advertisement -

Berita Populer