30.5 C
Mataram
Rabu, 24 April 2024
BerandaBerita UtamaGili Kalong, Surga Wisata Tersembunyi di KSB Siap Dikembangkan Tahun Ini

Gili Kalong, Surga Wisata Tersembunyi di KSB Siap Dikembangkan Tahun Ini

Mataram (Inside Lombok) – Nusa Tenggara Barat (NTB) punya potensi pariwisata yang begitu banyak, tidak terkecuali di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Di kabupaten ini, ada sebuah gili atau pulau kecil yang tersimpan bak surga tersembunyi bagi wisatawan. Pulau itu adalah Gili Kalong.

Berada tepat di deretan pulau-pulau kecil di Desa Poto Tano membuat Gili Kalong cukup dekat jika diakses melalui Pelabuhan Poto Tano yang menghubungkan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Luasnya sekitar 200 hektare, dan memiliki pemandangan laut serta bukit yang sangat menawan.

Jika mengunjungi Gili Kalong, pemandangan awal yang terlihat adalah deretan perbukitan landai yang diselimuti rerumputan hijau. Selain perbukitannya, pulau kecil ini juga punya pantai berpasir putih dan halus yang beradu dengan jernihnya air laut. Sakit jernihnya air laut di sekitar pulau ini, siapapun yang datang bisa melihat aneka ragam biota laut yang ada di sana sejak masih di atas perahu.

Suasana perbukitan saat senja di Gili Kalong. (Inside Lombok/Ist)

Salah Satu Destinasi Wisata Favorit di KSB

Saat ini Gili Kalong telah menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang mengunjungi KSB. Dika, salah satu pelancong asal Pulau Lombok, mengaku salah satu daya tarik Gili Kalong adalah aksesibilitasnya yang cukup mudah, selain alamnya yang memang indah.

- Advertisement -

“Saya mendapat informasi tentang keindahan pulau ini dari teman-teman saya, akhirnya saya ke sini, dan saya merasa ini adalah surga tersembunyi di Pulau Sumbawa,” kata dia.

Dika mengatakan, sejak ia berangkat dari Pelabuhan Poto Tano, ia sudah mulai takjub dengan deretan bukit Gili Kalong yang berbentuk seperti lukisan anak kecil; dua gunung yang kemudian dari tengah-tengahnya muncul matahari.

Terlebih, saat ia berada di pinggiran pantai, Dika mengaku merasakan sesuatu yang tidak pernah dirasakan sebelumnya; pasir yang begitu putih dan air laut yang tenang berwarna hijau tosca dengan terumbu karang yang terjaga. “Saya lihat banyak ikan-ikan dari atas kapal, saya pun tidak tahan untuk tidak berenang, ternyata sangat menakjubkan,” kata dia.

Salah seorang pemerhati wisata setempat, Burhan mengatakan Gili Kalong berbeda dari pantai lainnya karena alamnya yang masih terjaga dan lokasi pulau itu yang jauh dari kebisingan. Selain itu, pantai Gili Kalong juga jarang diterjang ombak, karena ditutup oleh Pulau Panjang. Membuatnya menjadi tempat yang sangat aman untuk berenang maupun menyelam.

“Di depan sana ada pulau panjang yang menjaga pulau ini dari ganasnya ombak. Banyak yang datang menyelam kesini karena merasa sangat aman,” kata Burhan.

Pesisi pantai Gili Kalong. (Inside Lombok/Ist)

Investasi Gili Kalong dan Pemberdayaan Masyarakat Setempat

Saat ini Gili Kalong sudah dilirik oleh investor asal Swedia, yang akan membangun resort bertemakan eco wisata. Investor dengan perusahaan PT Gili Kalong Lestari (GKL) ini berencana akan memulai pembangunannya pada tahun ini. Ditemui di pulau tersebut, Komisaris PT GKL, Niclas Adler mengatakan bahwa perusahaannya sudah siap untuk berinvestasi di pulau ini dengan nilai Investasi sebesar 100 juta Dollar Amerika.

Niclas mengatakan sangat tertarik dengan pulau kecil tersebut karena melihat keunikan atas alamnya, dengan bentuk bukit yang melengkung, savana yang indah dan pantai yang bening dan bersih. “Saya tidak pernah menemukan tempat seperti ini di negara manapun. Saya sudah berkeliling ke hampir 50 negara, dan tempat ini menurut saya sangat fantastis,” kata Niclas.

Adapun site plan atau rencana pembangunan Gili Kalong, lanjutnya, akan menerapkan renewable energy (energi terbarukan) dengan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan. Proses pembangunan fasilitas pun akan menggunakan bahan baku kayu dan batu alam.

Ia menambahkan, selama proses pembangunan nantinya akan memberdayakan masyarakat setempat dalam semua aspek pembangunan. “Mereka (warga setempat) akan kami berdayakan 100 persen dalam pembangunan eco tourism resort ini. Jadi keberadaan investasi kami akan mendatangkan manfaat bagi semua warga,” kata Niclas. (r)

- Advertisement -

Berita Populer