29.5 C
Mataram
Kamis, 25 April 2024
BerandaBerita UtamaHadapi Resesi Ekonomi, Astindo: Kita Tetap Upayakan Wisman Datang

Hadapi Resesi Ekonomi, Astindo: Kita Tetap Upayakan Wisman Datang

Mataram (Inside Lombok) – Bayang-bayang resesi ekonomi menjadi ancaman di 2023 mendatang, terutama bagi sektor pariwisata. Kendati, usaha perjalanan wisata atau travel agent siap menghadapi kondisi tersebut, terutama dengan mengupayakan wisatawan mancanegara (wisman) tetap datang.

Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB, Sahlan M Salah mengatakan sejauh ini anggotanya belum merasakan dampak resesi global. Mereka tetap berjuang mendatangkan wisatawan, karena dalam kondisi resesi ada sebagian pasar tidak merasakan dampaknya.

Contohnya ketika pandemi Covid-19, sebagian bisnis tumbang tetapi ada bisnis yang merasakan leading seperti bisnis alat kesehatan. “Sektor-sektor itu yang kita kejar. Katakan nanti ada resesi, ada sektor yang tidak terkena resesi seperti ritel yang terkena. Kita tetap upayakan wisatawan Eropa dan Asia datang ke NTB,” ujar Sahlan, Rabu (23/11).

Lebih lanjut, misalnya saja pada Desember tahun ini Astindo telah mendapat reservasi dari wisatawan asing seperti Singapura, Australia, Rusia. Hal ini dampak dari adanya Mandalika Travel Mart beberapa waktu lalu, di mana transaksinya mencapai Rp30 miliar. Bahkan untuk akhir tahun dan tahun baru ada meeting, lounge time tourism.

- Advertisement -

“Kita terus mendapatkan reservasi, liburan Natal dan tahun baru. Sekitar 5 ribu wisatawan target kita, wisatawan asing sekitar 200 orang,” katanya.

Apalagi ada pasar-pasar potensial pariwisata NTB seperti Australia dan Eropa untuk menggaet wisatawan. Selain itu potensi paling besar sebenarnya adalah China. Bahkan sejak beberapa tahun lalu China memang menjadi pasar yang sangat potensial menggaet wisatawan untuk datang ke NTB.

“Tapi kita belum banyak menyentuh wisatawan dari China. Padahal wisatawan terbesar di dunia adalah China. Harapan kita setelah banyak jualan. Lombok – Guangzhou China dibuka, dari dulu harapannya segera dibuka,” imbuhnya.

Namun di sisi lain ada juga harga tiket pesawat yang masih terbilang tinggi. Di mana mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Kendati bagi wisatawan sudah tak merasakan dampak kenaikan harga tiket pesawat, karena memaklumi situasi kenaikan tiket pesawat.

“Harapan kita kedepan bagaimana terus berjuang bersama-sama untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” tuturnya.

Untuk promosi para travel agent masih melakukan secara mandiri. Sedangkan dari pemda sendiri tidak melakukan promosi konkret, tidak kelihatan promosinya untuk 2023. Di mana pelaku travel agent semua yang lakukan.

“Kita melakukan promosi dengan cara sendiri-sendiri. Supaya gaung NTB pariwisatanya lebih menjual,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer