Lombok Timur (Inside Lombok) – Kasus yang menyeret nama oknum Kepala Desa Banjarsari terkait dengan dugaan penyelewengan dana BLT-DD yang akan dibagikan ke masyarakat. Akan tetapi, oknum kades tidak bisa mengganti uang yang diselewengkan, maka kades tersebut mengundurkan diri secara sukarela.
Kepala DPMD Lotim, M Khairi mengatakan, dikarenakan oknum kades yang diduga menyelewengkan dana desa tersebut tidak bisa mengganti uang masyarakat yang berjumlah Rp108 juta, maka dengan itu oknum kades membuat berita acara pengunduran dirinya.
“Sebelumnya Camat Labuhan Haji yang akan mengisi kantor desa itu, tapi Camat saking sibuknya maka tidak disetujui oleh Bupati,” jelasnya di ruangannya, Jumat (05/02/2021).
Pihak DPMD bersama dengan BPD setempat saat ini tengah berkoordinasi untuk pengusulan Pengisi Jabatan Sementara (PJS) di Desa Banjarsari tersebut. Namun PJS tersebut tentunya akan diambil dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Nantinya Desa Banjarsari ini akan mengikuti PAW Pilkades,” katanya.
Nantinya PAW akan dilaksanakan sesuai kesiapan dari pihak Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
