Mataram (Inside Lombok) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan dalam pelaksanaan ujian nasional tahun ajaran 2019/2020, dipastikan 100 persen madrasah baik tingkat tsnawiyah maupun aliyah menjadi pelaksana ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, H Sirojuddin di Mataram, Minggu, mengatakan, madrasah negeri/swasta se-Kota Mataram memang lebih dulu menjadi pelaksana UNBK dibandingkan sekolah.
“Alhamdulillah, madrasah-madrasah kita bisa 100 persen menjadi pelaksana UNBK, karena madrasah negeri selama ini menjadi pembina bagi madrasah swasta,” tambahnya.
Sirojuddin yang didampingi Kepala Seksi Madrasah H Muhammad menyebutkan, total madrasah pelaksana UNBK tahun ajaran 2019/2020 sebanyak 39 madrasah terdiri atas Madsarah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 24 meliputi tiga MTs negeri dan 21 MTs swasta.
Sementara total Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 15 meliputi tiga MA negeri dan 12 MA swasta dan secara keseluruhan tahun ini mereka sudah mampu melaksanakan UNBK secara mandiri.
“Madrasah menjadi pelaksana UNBK 100 persen, memang sudah dimulai tahun ajaran 2018/2019, sehingga tahun ini pelaksanaanya tinggal kita optimalkan,” katanya.
Upaya untuk mengoptimalkan pelaksanaan UNBK yang dimaksudkan adalah, dengan memastikan kembali kesiapan fasilitas dan sarana pendukung lainnya agar proses pelaksanaan UNBK bisa berjalan lancar.
“Sejauh ini, dari laporan pihak madrasah memang masih ada kekurangan komputer. Tapi hal itu disiasati dengan meminjam laptop atau komputer dari siswa,” sebutnya.
Untuk lebih memastikan kesiapan sekolah, pada Senin (24/2) akan dilakukan pertemuan untuk rapat membahas kembali persiapan pelaksanaan UNBK serta kegiatan ujian-ujian lainnya.
Misalnya, untuk kegiatan-kegiatan ujian baik untuk ujian akhir madrasah berbasis komputer (UAMBK), maupun ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) yang akan dilaksanakan juga berbasis koputer.
“Senin (24/2), juga akan dilaksanakan ‘try out’ untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa sekaligus sebagai bahan evaluasi,” ujarnya.
Sementara untuk ujian nasional untuk tingkat Ibtidaiah, tambahnya, hingga kini masih dilaksanakan dengan ujian nasional berbasis kertas pensil, belum menggunakan UNBK.
“Ibtidaiah belum menjadi pelaksana UNBK, karena aturan dari dinas juga belum ada,” tambahnya. (Ant)