25.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita UtamaKompensasi Ternak Terjangkit PMK di Kota Mataram Cair Bulan Depan

Kompensasi Ternak Terjangkit PMK di Kota Mataram Cair Bulan Depan

Mataram (Inside Lombok) – Pencairan kompensasi untuk ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) akan segera dicairkan. Lambannya pencairan kompensasi di Kota Mataram diklaim karena seringnya pergantian pimpinan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB.

“Sedang diproses. Kita gelombang kedua. Kebetulan kemarin kan pas kita ajukan pergantian kepala dinas ulang lagi dan tanda tangannya lain lagi,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, Dedy Supriadi, Kamis (17/11) pagi.

Ia menyebutkan, jumlah ternak yang diajukan untuk mendapatkan kompensasi di Kota Mataram sekitar 15 ekor. Saat ini belasan ternak tersebut belum ada yang mendapatkan kompensasi seperti yang sudah dijanjikan pemerintah.

“Belum ada. Ada sekitar 15 an ekor sapi yang diajukan. Itu belum ada jawaban dari pemerintah pusat,” katanya.

- Advertisement -

Besaran kompensasi yang akan diberikan kepada ternak yaitu sebesar Rp10 juta per ekor. Semua persyaratan untuk bisa mendapatkan kompensasi tersebut sudah diajukan Pemerintah Kota Mataram. “Kita sudah ajukan semua itu,” ujar Dedy.

Dari syarat yang sudah diajukan sambung Dedy, Pemkot Mataram optimis untuk bisa mendapatkan kompensasi tersebut. Karena alokasi anggaran untuk penyaluran kompensasi kepada ternak sudah disiapkan pemerintah pusat. “Insyaallah sudah lengkap datanya dan uangnya sudah ada,” katanya.

Beberapa syarat yang harus diajukan agar bisa mendapatkan kompensasi ternak yaitu foto ternak saat terserang PMK, KTP pemilik, ada bukti kalau ternak tersebut sudah diperiksa oleh petugas dan beberapa syarat administrasi lainnya. “Jadi syarat-syarat ini harus lengkap. Itu ribet sekali,” ungkapnya.

Ditargetkan, pencairan kompensasi ternak yang terserang PMK ini paling lambat bulan depan. Pasalnya saat ini para peternak juga sudah mulai menanyakan kepastian penggantian terhadap ternaknya yang mati karena PMK.

“Ada peternak yang menanyakan kompensasi itu,” katanya. Untuk diketahui, sejak Oktober lalu kasus PMK di Kota sudah nihil. Selain kasus kosong, capaian vaksin untuk ternak juga sudah cukup tinggi yaitu mencapai 85 persen sapi yang sudah divaksin dari jumlah populasi sebanyak 1.300 ekor.

“Setiap hari kita vaksin ini. Ada sekitar 15 persen yang belum divaksin dan kita targetkan bulan depan sudah divaksin semua,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer