32.5 C
Mataram
Sabtu, 20 April 2024
BerandaBerita UtamaLahan Pertanian Menyusut Akibat Alih Fungsi Lahan, Luas Panen Padi Menurun

Lahan Pertanian Menyusut Akibat Alih Fungsi Lahan, Luas Panen Padi Menurun

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) mencatat luas lahan pertanian padi di NTB menyusut hingga 20 ribu hektare lebih. Hal ini pun berdampak pada luas panen padi, lantaran banyak lahan pertanian tersebut dialih-fungsikan.

Kepala Distanbun NTB, H Fathul Gani menerangkan luas panen padi lima tahun belakangan terus menyusut. Sebelumnya ada 289.242,59 hektare lahan panen padi pada 2018, dan kini tersisa 269.827,26 hektare di 2022.

“Penyusutan luas lahan ini karena adanya alih fungsi lahan. Maka dari itu seharusnya setiap kabupaten/kota memiliki peraturan daerah tentang lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B),” ujar Gani, Rabu (2/11).

Diterangkan, lahan pertanian pangan berkelanjutan atau yang sering disingkat LP2B ini merupakan bidang lahan pertanian ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan. Kemudian harus dilakukan secara konsisten untuk menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional.

- Advertisement -

“Kita berharap pemerintah kabupaten/kota itu punya peraturan daerah (perda) tentang LP2B itu,” terangnya.

Kendati demikian, luas panen menurun tetapi dari segi produksi padi justru mengalami peningkatan hingga lima tahun belakangan ini. Tercatat pada 2020 produksi padi sebesar 1.317.189,81 ton bertambah hingga 1.456.923 ton di 2022. Sedangkan dalam bentuk beras pada 2020 sebesar 832.859,1 ton meningkat menjadi 921.212,2 ton tahun ini.

“Artinya ini menunjukkan ada peningkatan kualitas produksi padi. Baik dari intervensi tata cara menanam, pemilihan bibit padi yang baik. Kita terus dorong penyuluh ini agar memberikan edukasi dalam bercocok tanam,” jelasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat luas panen padi pada 2022 mengalami penurunan sebanyak 6,38 ribu hektare dibandingkan dengan 2021. Penurunan luas panen ini karena terjadi pergeseran puncak panen padi di 2022 dibandingkan dengan 2021.

“Total luas panen padi pada 2022 diperkirakan sebesar 269,83 ribu hektare atau mengalami penurunan sekitar 6,38 ribu hektare atau 2,31 persen, dibandingkan luas panen padi pada 2021 sebesar 276,21 ribu hektare,” ujar Kepala BPS NTB Wahyudin. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer