26.5 C
Mataram
Jumat, 19 April 2024
BerandaBerita UtamaLombok Barat  Sudah Zona Kuning, Pasien Sembuh Capai 83,9 Persen

Lombok Barat  Sudah Zona Kuning, Pasien Sembuh Capai 83,9 Persen

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kabupaten Lombok Barat kini sudah memasukin zona kuning untuk penyebaran covid-19. Hal tersebut, karena semua kasus terkait indikasi penularan covid-19 menurun dan dinilai berhasil memenuhi setidaknya ada 14 indikator penanggulangan covid-19 yang ditetapkan oleh Kementrian kesehatan.

Diungkap oleh Kabid P3KL (Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kehesatan Lingkungan) Dikes Lobar, bahwa tingkat kesembuhan pasien covid, kata dia mencapai 83,91 persen. Dimana sebanyak 605 orang dari 721 pasien covid-19 di Lobar, dinyatakan berhasil sembuh. Sementara, sebanyak 66 orang masih dalam perawatan.

“Kita berhasil menekan 50 persen angka kematian pasien akibat covid-19 di Lobar” kata Dr. Ahmad Taufik Fathony, berdasarakan keterangan whatsapp yang diberikan, Rabu (04/11/2020).

Lebih lanjut, Ia memaparkan bahwa 14 indikator itu melingkupi menurunnya angka kasus positif, menurunnya kasus meninggal, ketersediaan tempat tidur untuk merawat pasien terkonfirmasi covid-19, serta presentase komulatif pasien covid-19 yang berhasil sembuh.

- Advertisement -

“Sekarang kita di Lobar, semua kasus menurun dan ketersediaan tempat tidur untuk merawat pasien terkonfirmasi, di kedua rumah sakit (Rs. Tripat dan Rs. Awet Muda, itu memadai” imbuhnya.

Memberi tanggapan senada, Sekda Lobar, sekaligus Sekretaris tim gugus tugas percepatan penanggulangan covid-19 Lobar, Dr. H. Baehaqi bahwa saat ini, Lombok Barat tengah berupaya untuk bisa keluar menuju zona hijau untuk bebas covid-19. Sembari tetap mempertahankan zona kuning yang saat ini sudah dicapai jangan sampai berubah menjadi orange kembali.

“Jangan sampai kendor untuk menjalankan protokol kesehatan untuk kita sama-sama mencegah penularan covid-19 ini, supaya Lobar bisa tetap kuning dan kalau bisa cepat hijau” harapnya.

Untuk dapat menuju zona hijau, Baehaqi menyebut, Lobar perlu berbenah. Terutama terkait dengan persoalan administrasi. Lantaran persoalan tersebut yang mengakibatkan Lobar lambat menuju zona kuning.

“Karena kita kan berbatasan langsung dengan Mataram, jadi banyak masyarakat kita yang berobatnya ke Mataram. Jadi itu yang menyebabkan masalah administrasi” paparnya.

Guna menanggulangi permasalahn tersebut, dirinya mengaku akan memanggil dua direktur utama rumah sakit yang ada di Lombok Barat, untuk berkoordinasi.

“Nanti Dikes dan rumah sakit kita mimta untuk membenahi laporan-laporan pasien yang sembuh” imbuhnya.

Hal tersebut, sebagai salah satu upaya untuk memenuhi 14 indikator tersebut, supaya dapat dianalisis mana indikator yang sekiranya masih lemah, supaya dapat segera dilakukan pembenahan.

- Advertisement -

Berita Populer