28.5 C
Mataram
Sabtu, 20 April 2024
BerandaBerita UtamaManfaatkan Bahan Baku Lokal, Kosmetik Lokal NTB Mendunia

Manfaatkan Bahan Baku Lokal, Kosmetik Lokal NTB Mendunia

Mataram (Inside Lombok) – Kosmetik buatan lokal NTB saat ini telah cukup dikenal di luar daerah hingga ke luar negeri. Penggunaan bahan-bahan alami dan lokal menjadi salah satu daya tarik utama. Apalagi peluang pasar untuk kosmetik berbahan alami cukup besar.

Salah satu pelaku IKM kosmetik, Iwin Insane adalah salah satu yang sukses mengembangkan produk kosmetiknya hingga banyak diminati. Berawal dari menjual kosmetik secara ilegal dan tidak memiliki izin pada 2017, sampai akhirnya kini memiliki 87 produk yang sudah memiliki izin edar.

“Produknya ada 87 izin Edar, sebenarnya kami itu skincare golongan A. Kami itu punya izin 2405 jenis skincare. Jadi yang baru ada terealisasi itu 87 dan itu masih sedikit,” kata Direktur CV. Karya Iwin Insane, Iwin Insane, Rabu (29/12).

Bisnis skincare atau kosmetik yang berhasil dibuat seperti produk sabun, body lotion, sunblock dan berbagai produk kecantikan lainnya. Uniknya, Iwin memulai bisnisnya saat mengalami insomnia pada 2017 lalu. Setiap kali kesulitan tidur, ia mencoba bereksperimen dengan membuat produk kecantikan khususnya sabun.

- Advertisement -

“Saya terus belajar melihat tutorial di Google, di 2018 mulai buat sunscreen terus bergulir dari situ,” tuturnya.

Dari eksperimen itu, ia berhasil menciptakan 87 produk kosmetik yang memiliki izin edar di berbagai pasar lokal maupun nasional. Bahkan ia berharap produk-produknya dapat di ekspor di berbagai negara di dunia.

Hingga saat ini, produk-produknya berhasil diganjar berbagai penghargaan. “Pasarnya kebanyakan di Medan, Jawa timur, Sulawesi itu ada banyak. Untuk Go internasional kita sudah ada distributor di Australia, sudah sepakat 2019. Selain itu ada juga ke Portugal,” ujarnya.

Produk kosmetik dibuatnya dari bahan baku lokal kebanyakan bahan baku dari Lombok. Seperti minyak kelapa dari Lombok Utara, lili lebah dari Sumbawa dan minyak tengkawang dari Kalimantan. Selain itu, produknya ramah dari terumbu karang.

“Dia aman bagi terumbu karang. Kalau kita lihat di Hawai itu terjadi pencemaran besar-besaran terhadap karang. Jadi waktu itu kepikiran bagaimana negara kepulauan ini karang kita aman,” jelasnya.

Artinya jangan menunggu rusak dulu seperti di Hawai baru dibuat aturan. Akhirnya ia melakukan riset selama 4 bulan dan menemukan produk sunscreen yang ramah terumbu karang dan berbahan baku lokal. Sementara itu, pada 2022 ia menargetkan omzetnya mencapai Rp3 Miliar dari 87 produk miliknya.

“2022 targetnya omset 3 miliar, jumlah produknya banyak. Tahun ini banyaklah omzetnya,” katanya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer