27.5 C
Mataram
Sabtu, 20 April 2024
BerandaBerita UtamaMenengok Benih Tradisi Ngaben Massal di Desa Jagaraga

Menengok Benih Tradisi Ngaben Massal di Desa Jagaraga

Lombok Barat (Inside Lombok) – Umat Hindu di Dusun Tambang Eleh bersama Pemerintah Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan menggelar ngaben massal di Pura Dalem Tirtanaya pada 1 Agustus kemarin. Upacara ini sekaligus menjadi rangkaian dari HUT desa yang ke-72.

Mengambil tema “Ngaben Massal, Jagaraga Hebat”, upacara itu terselenggara berkat kucuran anggaran dana desa (DD), serta dana swadaya dan sumbangan dari masyarakat. Kegiatan ini pun membuka peluang bagi Desa Jagaraga, untuk memiliki tradisi baru yang menjadi penanda ciri khas-nya.

Pemerintah Desa Jagaraga pun telah mencanangkan upacara serupa dapat dilaksanakan setiap dua tahun sekali. “Ini sebagai bentuk kami menjunjung tinggi toleransi umat beragama. Jadi di HUT ke-72 kemarin kita rangkai dengan ngaben massal ini,” tutur Kades Jagaraga, M. Hasyim saat dikonfirmasi.

Ia mengaku hal ini juga sebagai salah satu upaya pihak desa untuk bisa membantu warga yang kurang mampu, agar tetap bisa menyelenggarakan ngaben bagi kerabatnya yang telah meninggal. “Jadi yang mengikuti ngaben massal ini ada yang sudah sekian tahun tertunda pelaksanaan ngaben secara pribadi, karena terkendala biaya,” ungkap dia.

- Advertisement -

Selain memberikan bantuan alat pembakar mayat kepada pengurus pura, pihak desa juga telah menganggarkan dana untuk membantu biaya kegiatan tersebut, kurang lebih sebesar Rp15 juta. “Kita bantu biaya untuk sarana prasarana kegiatan ngaben ini, selebihnya swadaya dari masyarakat untuk mensukseskan acara itu,” bebernya.

Upacara ini pun menjadi penting, melihat 40 persen warga Jagaraga merupakan pemeluk agama Hindu. Sedangkan sisanya adalah umat Muslim. Namun, toleransi antar warganya tetap terjaga harmonis.

Dari lokasi yang sama, panitia ngaben massal, I Gede Murakih menyebut kegiatan tersebut sangat membantu warga yang kurang mampu. Sebab banyak persepsi masyarakat yang masih mengartikan upacara ngaben identik dengan biaya yang besar. Padahal upacara itu tidak memandang miskin atau kaya.

“Ngaben upacara ditakutkan karena banyak menghabiskan dana, ini persepsi yang kurang pas. Syukurnya pemahaman itu sudah mulai memudar, karena tujuan dari ngaben itu untuk mengembalikan jasad ke asalnya. Karena prinsipnya lebih cepat lebih baik,” papar Murakih.

Kata dia, acara itu perlu digelar supaya jasad kerabat mereka yang telah meninggal tidak dikubur terlalu lama, apalagi sampai berpuluh-puluh tahun. Bila itu terjadi, dijelaskannya justru akan membuat roh jasad tersebut menjadi roh buta. “Itu yang kita hindari,” ujarnya.

Acara ngaben massal kali ini diikuti sebanyak 45 jenazah. Terdiri dari 13 orang jasad dewasa dan 32 jasad anak usia baru lahir hingga di bawah 5 tahun. “Masyarakat sangat antusias sehingga pemerintah desa memprogramkan dua tahun sekali kegiatan ini,” ujarnya bersyukur.

Upacara itu pun dihadiri oleh Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Bupati Lobar, Fauzan Khalid, serta perwakilan DPRD Lombok Barat.

Bupati Lobar, Fauzan Khalid mengaku kegiatan itu turut menjadi perhatian pihaknya dan Pemda akan membantu kegiatan itu sesuai kemampuan daerah. Bahkan, ia mengaku pihaknya saat ini tengah mengidentifikasi banjar yang sudah dan belum memiliki alat freezer untuk jenazah.

Fauzan berharap, di tahun 2023 mendatang, seluruh banjar di Lobar bisa memiliki alat tersebut. “Mohon di doakan apa yang menjadi cita-cita kami untuk umat hindu bisa tercapai,” harapnya.

Apresiasi pun disampaikan oleh Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah kepada pihak desa dan masyarakat yang telah menggelar ngaben massal. “Kami pun mendukung kegiatan ini,” ujar dia singkat.

Dia mengaku salut atas toleransi yang terjaga di desa Jagaraga. Karena sesama manusia saling bersaudara, sehingga perlu memupuk rasa saling mencintai tersebut. Walau cara beribadahnya yang berbeda. Gubernur mengaku pihaknya berkomitmen memberikan bantuan untuk kegiatan tersebut, sebab bantuan semacam itu juga diberikan kepada warga Hindu di kota Mataram. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer