25.5 C
Mataram
Rabu, 17 April 2024
BerandaBerita UtamaMengintip Potensi Usaha Makanan Viral Korean Street Food, Segini Omzetnya

Mengintip Potensi Usaha Makanan Viral Korean Street Food, Segini Omzetnya

Unsman Hansdika saat mengolah salah satu kudapan khas Street Korean Food Ampenan yang berlokasi di Kota Tua Ampenan. (Inside Lombok/Nico)

Mataram (Inside Lombok) –

Street Korean Food Ampenan adalah salah satu gerai makanan pertama yang menjual jajanan khas korea di Kota Mataram. Jenis kudapan tersebut adalah salah satu yang sempat viral di kalangan masyarakat, akibat akulturasi budaya Korea yang digandrungi terutama oleh anak muda.

Berjalan hampir satu tahun, tenda Street Korean Food Ampenan telah memiliki pelanggan tetap. Pemilik usaha, Usman Hansdika sendiri adalah seorang juru masak yang telah bekerja di berbagai negara.

“Saya pernah bekerja sebagai chef di berbagai negara, yaitu Singapura, Malaysia, dan Korea,” ujarnya kepada Inside Lombok, Rabu (24/11). Melalui pengalaman panjangnya itu, muncul ketertarikan awalnya untuk membuka usaha dengan tema korean food atau masakan khas Korea.

- Advertisement -

Terlebih, saat memulai usahanya Hansdika melihat tren muda-mudi di Kota Mataram yang tengah gandrung menonton Drama Korea yang juga banyak memunculkan makanan-makanan khas negara tersebut. Untuk itu dirinya melihat peluang menjual berbagai jenis jajanan khas Korea, salah satunya Tteokbokki dengan empat varian sambal.

Saat baru berjalan beberapa bulan, usahanya sudah mulai banyak dikenal di Mataram dan sempat viral juga. “Sebelum viral di Mataram, kami lebih dulu viral di Lombok Timur,” kata Hansdika.

Tetapi, kata dia, dengan viralnya konsep usaha yang digelutinya sekaligus memunculkan banyak saingan baru yang terinspirasi untuk membuka usaha serupa. Padahal sebelum saingan bertambah, Street Korean Food Ampenan miliknya mampu meraup keuntungan hingga Rp4 juta per hari.

“Paling sepi biasanya malam Jumat, sekitar Rp1,8 juta,” ungkapnya. Sekarang, omzet usaha tersebut berkisar Rp1 juta lebih per hari. “Masih cukup ramai lah untuk saat ini, tapi tidak seperti 3 bulan yang lalu,” lanjutnya.

Untuk saat ini, dirinya membuka lapak mulai pukul tiga sore hingga seluruh dagangannya habis. (nco)

- Advertisement -

Berita Populer