27.5 C
Mataram
Kamis, 25 April 2024
BerandaBerita UtamaMeski Sudah Divaksin, Pelaku Perjalanan Tetap Diwajibkan Rapid Antigen

Meski Sudah Divaksin, Pelaku Perjalanan Tetap Diwajibkan Rapid Antigen

Lombok Barat (Inside Lombok) – Dikes Lobar beri penegasan terkait banyaknya informasi yang beredar di tengah masyarakat mengenai pelaku perjalanan yang sudah menjalani vaksinasi bisa bebas dari rapid tes antigen saat hendak bepergian.

“Kami sudah coba memeriksa antibodi Pak Bupati dan pak Sekda yang sudah menjalani vaksinasi pertama dan kedua Februari kemarin. Dan hasil titerisasinya masih rendah, di bawah 20” ungkap Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. Ahmad Taufik Fathoni, disela kegiatan vaksinasi di Polres Lobar, Selasa (02/03/2021).

Sementara harapan tingkat titer antibodi bagi orang yang sudah menerima vaksin dapat mencapai di atas 100. Sehingga apa yang terjadi pada Bupati dan Sekda pun langsung dikonsultasikan dengan dokter penyakit dalam. Dan diperoleh jawaban, target titer antibodi yang ingin dicapai kemungkinan akan bisa muncul pada bulan ketiga hingga keenam setelah vaksin dan akan berproses dalam jangka panjang.

Oleh sebab itu, dalam situasi saat ini, disebutnya sangat tidak memungkinkan bila rapid antigen bagi pelaku perjalanan dihapus. Karena untuk Indonesia sendiri, vaksinasi ini ditargetkan menyasar 181 juta orang. Sementara saat ini, vaksinasi sendiri bahkan belum mencapai angka lima persen.

- Advertisement -

“Mungkin itu bisa ditiadakan jika target vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 70 persen lebih. Tapi saat ini kan masih rendah, masih dibawah lima persen” bebernya.

Namun ia juga menyebut tidak menutup kemungkinan, suatu saat nanti rapid antigen bagi pelaku perjalanan bisa dihapuskan ketika vaksinasi sudah mencapai terget dan berjalan efektif menekan angka laju penularan covid-19.

“Titer yang paling tinggi itu dihasilkan oleh orang yang pernah positif” jelas Fathoni.

Sehingga uji coba ini juga akan dilakukan terhadap kepala Dikes Lobar, Hj. Ni Made Ambaryati yang sempat terkonfimasi positif setelah menerima vaksin pertama beberapa waktu lalu.

“Nanti bu Kadis sebulan lagi akan kami tes untuk antibodinya, bisa jadi nanti dia di atas 200” ujarnya.

Karena dalam hal ini, dijelaskannya bahwa orang yang sudah pernah terkonfirmasi positif covid-19 dan berhasil sembuh dinilai memiliki antibodi yang tinggi di dalam tubuhnya sehingga itu akan semakin meningkat ketika yang bersangkutan menerima vaksin.

“Orang yang sudah kena lebih bagus karena dia sudah punya antibodi, ditambah lagi dengan vaksin, itu akan melonjak lebih tinggi” tandas Kabid P3KL Dikes Lobar ini.

- Advertisement -

Berita Populer