25.5 C
Mataram
Kamis, 25 April 2024
BerandaBerita UtamaPemkab Lobar dan Balai Jalan akan Sharing Penanganan Longsor Senggigi

Pemkab Lobar dan Balai Jalan akan Sharing Penanganan Longsor Senggigi

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kepala Dinas PUPR Lobar, Made Arthadana, mengakui dalam perbaikan lokasi longsor dan ambles di Senggigi. Pemda Lobar dengan balai jalan akan sharing kewenangan dan sharing penanganan.

Pihaknya pun sejauh ini sudah melakukan dua kali rapat bersama balai jalan dan Dispar, serta perwakilan dari Tim Gerak Cepat dari kementerian untuk membahas penanganan itu.

“Sharing dalam hal ini dalam proses penanganan sesuai dengan tupoksi bukan sharing anggaran” ungkap Made, saat memberi keterangan di ruang kerjanya, Selasa (09/02/2021).

“Intinya bagaimana langkah tindak penanganan ke depannya dapat dipercepat sehingga fungsi layanan di jalan itu bisa normal” imbuhnya.

- Advertisement -

Terkait dengan penanganan ambles yang ada di kawasan Sheraton (Senggigi View), Dispar, kata dia, secara khsus akan segera melakukan penanggulangan darurat dan melakukan perbaikan trotoar di sana.

“Dalam rapat itu, kontraktor juga mengatakan bertanggungjawab dan siap untuk memperbaiki kembali” bebernya.

Ia menuturkan rapat yang diselenggarakan tersebut berlangsung cukup alot. Dispar akan segera memasang rambu-rambu permanen. Karena rambu-rambu yang terpasang sekarang dinilai masih tidak begitu efektif untuk mengingatkan para pengguna jalan.

“Dari hasil koordinasi itu nanti akan segera dipasangkan pembatas menggunakan spandek” ucapnya.

Di mana saat ini balai jalan sudah melakukan langkah penanganan darurat untuk meminimalisir longsor dengan memasangkan terpal. Sembari menyusun desain penanganan permanen.

“Balai jalan juga secara khsus akan mengidentifikasi kondisi jalan yang ada, dari Ampenan hingga Pemenang. Sekaligus menyiapkan kerangka desain untuk memperkuat tebing yang ada di kedua titik ini” papar dia.

Dalam penanganan itu akan dilibatkan juga BWS. Karena menyangkut fluktuasi akibat hujan dan besarnya getaran gelombang. Sehingga dapat memprogramkan bagaimana pengamanan pantai dan tebing yang ada di sana.

Indikasi yang mengakibatkan longsor jika dilihat secara visual, diterangkan Made, itu bisa disebabkan juga oleh peningkatan air tanah yang berpengaruh pada labilitas jalan. Kemudian, intensitas hujan yang tinggi dan cukup lama, yang apabila air itu banyak masuk ke celah kecil dalam ruas jalan tersebut, itu juga turut berpengaruh. Lalu yang terkahir, longsor juga dapat terjadi akibat getaran ombak yang cukup besar yang terjadi beberapa waktu terakhir.

Terkait dengan tebing yang ambles si kawasan Senggigi View, Made menyebut bahwa langkah permanen yang disiapkan oleh balai jalan baru dapat dilihat satu hingga dua bulan ke depan.

“Kalau yang Sheraton itu menunggu satu dua bulan ke depan sudah bisa ditangani. Tapi kalau trotoar yang di Alberto, harus menunggu dulu penanganan lebih lanjut untuk talud permanen yang akan dibangun balai jalan. Dan nampaknya ini memerlukan anggaran yang tidak sedikit” papar Kadis PUPR Lobar ini.

Terkait adanya kemungkinan anggaran perbaikan akan dilakukan pembagian antara Pemda dan kontraktor, mengingat proyek itu saat ini masih dalam tanggung jawab kontraktor untuk masa pemeliharaan. Dikatakan Made, itu nantinya tergantung dari internal Dispar selaku PPK proyek itu.

Di mana saat ini kedua proyek itu sudah dilakukan PHO tetapi belum di FHO. Sehingga kontraktor masih memiliki kewajiban untuk melakukan pemeliharaan selama enam bulan.

- Advertisement -

Berita Populer