30.5 C
Mataram
Rabu, 24 April 2024
BerandaBerita UtamaPemkot Mataram: Penumpukan Sampah Dampak Penutupan Sejumlah TPS

Pemkot Mataram: Penumpukan Sampah Dampak Penutupan Sejumlah TPS

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan penutupan sejumlah titik tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di Mataram, berdampak pada penumpukan sampah pada TPS tertentu hingga melampaui kapasitas.

“Kondisi beberapa TPS saat ini melampaui kapasitas karena sejumlah TPS ditutup oleh masyarakat dengan berbagai alasan. Salah satunya, mereka tidak ingin terganggu dengan aroma sampah serta pencemaran lingkungan,” kata Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Mataram H Mahmuddin Tura di Mataram, Kamis.

Beberapa TPS yang ditutup antara lain, TPS di Karang Medain dan TPS di Jalan Pelita. Akibatnya, TPS di Lawata, Ampenan dan Karang Baru melampaui kapasitas bahkan sampah sampai ke badan jalan.

Menurutnya, untuk proses pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat, masih sama seperti semula yakni satu kendaraan mengangkut 2-3 kali.

- Advertisement -

Akan tetapi, lanjutnya, karena kapasitas TPS yang tidak memadai dan volume sampah mengalami peningkatan sejak perayaan Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021, dari sekitar 300 ton per hari menjadi sampai 400 ton per hari.

“TPS yang volume sampahnya paling banyak adalah TPS Ampenan, biasanya sehari 6 truk, kini menjadi 11-12 truk. TPS Ampenan juga menampung sampah dari dua pasar besar yakni Pasar ACC dan Kebon Roek,” katanya.

Bahkan untuk menangani sampah di TPS Ampenan, tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah melakukan sistem gotong royong. Artinya, jika truk sampah lain sudah selesai mengangkut sampah di TPS lain, petugas diperbantukan untuk penanganan sampah di TPS Ampenan.

“Kendala lainnya, penanganan sampah di awal tahun ini dipicu karena penurunan anggaran operasional kendaraan dari Rp64 juta lebih per tahun untuk satu kendaraan menjadi Rp37 juta lebih per tahun per satu kendaraan, termasuk untuk pemeliharaan suku cadang,” katanya.

Kekurangan biaya operasional itulah, lanjutnya, yang saat ini sedang diusakan untuk diusulkan penambahan oleh DLH melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Mataram.

“Sembari menunggu penambahan anggaran tersebut, tim DLH tetap bekerja menangani sampah dan ditargetkan kondisi TPS akan kembali normal dalam satu bulan terakhir,” katanya.

Sementara Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh yang dikonfirmasi terkait dengan kondisi sampah di TPS yang melampaui kapasitas memastikan, DLH tetap bekerja dan menjalankan tugasnya dalam penanganan sampah.

“Kami akui, anggaran di awal tahun belum bisa berjalan optimal sehingga mungkin itu yang menjadi kendala. Tapi DLH tetap bekerja, saya baru mendapat informasi kalau sampah di TPS melampaui kapasitas dan segera akan saya koordinasikan,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

Berita Populer