25.5 C
Mataram
Kamis, 25 April 2024
BerandaBerita UtamaPenanganan PJU Banyak Diprotes, Perkim Lobar Minta Bantuan Provinsi

Penanganan PJU Banyak Diprotes, Perkim Lobar Minta Bantuan Provinsi

Lombok Barat (Inside Lombok) –

Menanggapi tingginya keluhan masyarakat soal banyaknya lampu penerang jalan umum (PJU) yang mati di wilayah Lombok Barat, Kadis Perkim Lobar, H. Lalu Winengan mengakui itu karena kondisi anggaran. Untuk itu ia pun meminta provinsi agar dapat mengerahkan kekuatannya membantu menyiasati persoalan itu. Paling tidak ketika periode World Superbike (WSBK) berlangsung.

Winengan mengaku pasrah akan berbagai tuntutan masyarakat terkait PJU. Karena tahun ini, lanjutnya, pihaknya tidak menerima anggaran pemeliharaan untuk PJU tersebut dari APBD. Terlebih banyak anggaran yang mengalami refocusing oleh Pemda untuk penanganan Covid-19.

“Kalau tidak ada (anggaran) kita mau pakai beli lampu, masak saya mau paksa?” tanya Winengan saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (11/11/2021).

- Advertisement -

Diakuinya, momentum WSBK memang penting, terutama untuk meningkatkan nama baik NTB. Namun kondisi anggaran saat ini yang membuat pihaknya belum mampu segera memperbaiki lampu-lampu PJU yang mati di berbagai titik itu.

Mulai dari PJU yang ada di jalan Bypass BIL yang menjadi jalur lintasan para wisatawan yang akan menonton gelaran itu, hingga kawasan Senggigi yang juga menjadi kawasan wisata favorit wisatawan untuk menginap.

“Anggaran juga tidak ada, dan kita juga kemarin kan belum tahu kepastian penyelenggaraan WSBK-nya terlaksana sekarang. Penganggaran kan tidak bisa mendadak,” ketusnya.

Dirinya pun menyinggung pemerintah provinsi yang juga dinilai memiliki tanggung jawab dalam hal ini. Karena jalur provinsi di Bypass BIL menjadi jalur yang akan banyak dilalui wisatawan. Dirinya menilai, selama ini, pemerintah provinsi hanya turun melihat kondisi tersebut tanpa bertindak.

“Provinsi juga bertanggung jawab, jangan hanya melihat-lihat doang,” sindirnya. Untuk mengakali persoalan PJU yang selama ini memunculkan gejolak protes tersebut, pihaknya pun berupaya menyiasati dengan menarik sebagian lampu yang mati karena persoalan kabel untuk diperbaiki.

“Kan kemarin ribut soal Senggigi, itu kita perbaiki lampunya. Kita oper ke Senggigi, tukar tambah. Nah, lampu yang di Senggigi sudah kita perbaiki dan kita pasang di bypass. Saking tidak adanya anggaran,” beber Winengan.

Ia juga mengungkit adanya rencana hibah PJU dari provinsi. Namun hingga kini belum terealisasi. Padahal, menurutnya jika memang upaya itu untuk mendukung WSBK, seharusnya saat ini lampu-lampu itu sudah terpasang.

“Kan kalau katanya untuk mendukung WSBK, tapi kok sampai sekarang belum dipasang,” tandasnya. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer