25.5 C
Mataram
Kamis, 25 April 2024
BerandaBerita UtamaPerlu Berdayakan Desa Wisata untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

Perlu Berdayakan Desa Wisata untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

Lombok Barat (Inside Lombok) – Sedikitnya 4.500 lebih desa wisata di Indonesia saat ini telah memiliki kelengkapan dan terdaftar di Jaring desa wisata (Jadesta) yang dibina Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Keberadaan desa wisata ini diharapkan bisa menciptakan peluang peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

“Desa wisata terbukti menjadi pemenang pandemi yang bisa menciptakan banyak peluang usaha, pembukaan lapangan kerja serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan target 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan kerja baru,” ucap Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Lombok untuk sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di 6 Destinasi Prioritas Pariwisata.

Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 sendiri merupakan bagian dari rangkaian besar Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang dilaksanakan Kemenparekraf dengan dukungan Bank Dunia. Pada 16-17 lalu, ada 8 desa wisata yang ada di wilayah Lombok Tengah dan Lombok Barat yang mengikuti sosialisasi yang berfokus pada peningkatan kapasitas para pelaku dan penggerak pariwisata tersebut.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf RI, Martini Mohamad Paham menyebut orientasi pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan saat ini, memberi kesempatan bagi desa-desa wisata untuk mengambil peran strategis, ”Ini adalah peluang bagi kita semua untuk bangkit membangun desa wisata, karena pergeseran tren yang ada membuat wisatawan memilih mencari alternatif tempat-tempat wisata baru di desa wisata yang memberi pengalaman unik bagi mereka,” ucap Diah Paham.

- Advertisement -

Sekitar 800 warga dan pelaku pariwisata di 8 desa wisata di Lombok mengikuti kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0. Desa-desa tersebut adalah 2 desa wisata dari Kabupaten Lombok Barat (Batu Putih dan Pelangan), serta 6 desa wisata dari Kabupaten Lombok Tengah (Mertak, Mekar Sari, Bilebante, Bonjeruk, Penujak, dan Sengkol).

Desa-desa tersebut kaya oleh potensi wisata baik alam, budaya, maupun atraksi. Misalnya desa wisata Batu Putih yang terkenal dengan salah satu spot selancar terbaik di dunia, desa wisata Bilebante dan Bonjeruk yang menjanjikan pengalaman interaksi dengan kearifan lokal budaya dan kehidupan sehari-hari, desa wisata Sengkol yang mengelola Desa Adat Ende, desa wisata Penujak sebagai surga kerajinan gerabah, serta desa wisata Mekar Sari dan Mertak yang memiliki jejeran pantai memukau.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H. M. Fajar Taufik mengimbau segenap pihak bersama aparat desa wisata memikirkan bersama potensi yang dapat dikembangkan untuk pariwisata. “Bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut wisatawan, memberikan pelayanan prima, memberikan rasa aman dan nyaman. Karena semakin lama wisatawan tinggal dan banyak berbelanja, artinya kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat,” jelasnya.

Perwakilan Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Imam Mahardika pun mengakui kualitas SDM memegang peran strategis dalam pengembangan pariwisata. Sehingga peningkatan kapasitas seperti yang dilakukan di program Sadar Wisata 5.0 sangat diperlukan. “Terlebih dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) maupun Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah ini memiliki magnet tersendiri,” tuturnya. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer