25.9 C
Mataram
Jumat, 19 April 2024
BerandaBerita UtamaPermintaan Pesta Pernikahan di Hotel Justru Meningkat Selama Pandemi

Permintaan Pesta Pernikahan di Hotel Justru Meningkat Selama Pandemi

Lombok Barat (Inside Lombok) – Dalam kondisi pandemi saat ini, permintaan untuk melaksanakan pesta pernikahan di hotel justru mengalami peningkatan. Hal ini jika dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi.

“Justru yang kami rasakan sendiri pada saat pandemi ini, permintaan acara wedding di hotel itu meningkat,” ungkap General Manager Aruna Senggigi, Weni Kristanti.

“Bahkan sebulan bisa ada tiga hingga empat permintaan pernikahan di hotel” akunya.

Jika dibandingkan dengan sebelumnya, ketika situasi masih normal, permintaan untuk menyelenggarakan acara pernikahan di hotel diakuinya tak sebanyak saat ini.

- Advertisement -

“Di satu sisi, ada rasa percaya di benak masyarakat bahwa menyelenggarakan pernikahan di hotel itu justru protokol kesehatannya lebih ketat. Termasuk untuk perijinan dan rekomendasi” beber Weni.

Termasuk juga dalam hal ini, pihak hotel dari awal sudah memberikan pemahaman kepada keluarga mempelai. Bila memang undangannya banyak, maka acara harus dibagi dalam beberapa sesi. Untuk dapat mengantisipasi kerumunan.

“Tapi dengan interval waktu yang lebih panjang jadinya, di mana awalnya kita hanya menyelenggarakan untuk empat jam. Tapi sekarang bisa enam sampai delapan jam karena mengikuti jumlah undangan yang hadir” terang dia.

Sehingga pihak hotel melakukan berbagai inovasi, salah satunya menggandeng para vendor wedding untuk dapat menyelenggarakan pesta pernikahan di hotel sesuai dengan tatanan baru di masa pandemi. Hal ini bahkan diperlihatkan melalui weeding show case yang diselenggarakan Aruna bersama para pihak terkait untuk dapat memberikan gambaran langsung kepada calon pengantin.

Namun, Lingga, salah seorang fotographer weeding, mengakui bahwa secara nilai atau kuantitas banyak penurunan yang dirasakan pihaknya selama pandemi ini.

“Misalnya 10 client dulu budgetnya Rp 1 juta, kalau sekarang Rp 500 ribu” ujarnya.

Karena banyak batasan dan aturan, sehingga ketika ada pengantin yang ingin menggunakan jasanya, maka pihak mempelai pun tidak berani menggelar acara secara besar-besaran. Hal itu pun diakuinya memiliki pengaruh besar.

“Kalau dulu, perminggu itu bisa sampai 3 client. Tapi sekarang setelah pandemi, ada satu client per minggu saja kita sangat bersyukur” tuturnya.

- Advertisement -

Berita Populer