28.5 C
Mataram
Sabtu, 20 April 2024
BerandaBerita UtamaProgres Pembangunan Pasar Renteng Capai 45 Persen

Progres Pembangunan Pasar Renteng Capai 45 Persen

Lombok Tengah (Inside Lombok)- Pengerjaan proyek pasar tradisional Renteng Praya Kabupaten Lombok Tengah saat ini mencapai 45,35, persen.

“Deviasi 3,58 persen. Pembangunan di lapangan lebih tinggi dari perencanaan”,kata Kepala Dinas Perumahan dan Penataan Ruang (PUPR), Lalu Firman Wijaya, Selasa (11/8/2020).

Pasar tradisional yang dibangun dengan anggaran Rp114 miliar tersebut ditarget rampung pada Desember 2020 ini.

Dikatakan bahwa pasar Renteng akan dibangun dengan konsep “green building” yang baru pertama kali diterapkan di Provinsi NTB. Sedangkan secara nasional, baru dua pasar yang telah menerapkan konsep bangunan hijau tersebut.

- Advertisement -

“Pasar Renteng menjadi satu-satunya pasar percontohan di NTB yang menerapkan konsep bangunan hijau”,kata Firman.

Pasar Renteng berdiri di atas lahan seluas 2,4 ribu hektare. Sedangkan luas keseluruhan lahan mencapai 5 hektare. Pasar Renteng akan dibangun dua lantai dan akan menampung semua pedagang yang ada saat ini yang mencapai 1.719 orang pedagang.

“Semua pedagang yang ada sudah terdata dan prioritas tetap pedagang dari Lombok Tengah”,imbuhnya.

Pemerintah akan menyiapkan berbagai fasilitas bagi pedagang dan juga masyarakat yang datang berbelanja ke Pasar Renteng. Diantaranya adalah pedagang tidak akan lagi berjualan dengan duduk lesehan seperti yang terjadi saat ini.

Di samping itu, pasar tradisional tersebut akan menyiapkan fasilitas modern seperti layanan kesehatan, musala,  ruang laktasi hingga tempat penitipan anak. 

Pasar Renteng dinilai akan menjadi pasar termegah di NTB. Dengan konsep bangunan hijau, maka akan ada efisiensi terhadap berbagai sumber daya yang digunakan untuk bangunan pasar.

Baik itu energi listrik, air, dan sumber daya lain untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Meski demikian, ada beberapa tantangan yang dihadapi di dalam penataan pedagang di pasar Renteng. Di antaranya adalah pedagang seringkali meninggalkan lapak yang telah disiapkan kalau menganggap tempatnya itu kurang strategis untuk menarik pembeli.

- Advertisement -

Berita Populer