Lombok Barat (Inside Lombok) – Proyek jembatan di Dusun Gunung Ebmit Desa Pelangan Kecamatan Sekotong tidak sesuai target. Seharusnya, proyek ini selesai pada 30 Desember 2018 sesuai yang tertera di dalam kontrak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lobar, I Made Arthadana mengaku dari semua paket proyek yang ada di OPD ini, hanya menyisakan satu paket proyek itu yang belum tuntas di 2018.
Hingga 30 Desember penerjaan proyek itu mencapai sekitar 91 persen. Ia memberikan perpanjangan waktu pengerjaan selama 50 hari.
“Artinya pengerjaanya meluncur ke 2019 kurang lebih sisa 9 persen,” ujarnya.
Pihaknya menargetkan pengerjaan proyek itu rampung pada 15 Januari 2019 ini. Di samping itu, pihaknya sudah memberikan sanksi denda kepada pihak pelaksana.
“9 Persen itu harus diselesaikan selama 50 hari,” sambungnya.
Terkait rencananya rekanan akan diblacklist (daftar hitam, red), Arthadana melihat kemungkinan hal itu tidak harus dilakukan. Namun, jika rekanan tidak bisa menyelesaikan dalam waktu yang sudah ditambahkan, maka akan ada kemungkinan rekanan itu masuk dalam daftar hitam.
Diungkapkanya alasan pihak rekanan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu karena adanya bencana banjir. Terlebih lagi banjir itu sempat menghanyutkan material jembatan sehingga pekerjaan pun sempat terganggu.
“Karena sempat banjir tiga kali,” imbuhnya.
Seperti diketahui November 2018 lalu proyek pembangunan jembatan penghubung daerah terisolir di Dusun Gunung Embit Desa Pelangan senilai Rp3,6 miliar. Wilayah ini memang sempat terendam banjir beberapa waktu lalu.
