25.5 C
Mataram
Kamis, 25 April 2024
BerandaBerita UtamaPuluhan Pohon Ditebang untuk Area Jogging Track Taman Udayana

Puluhan Pohon Ditebang untuk Area Jogging Track Taman Udayana

Tampak sisa-sisa penebangan pohon di Taman Udayana. Lokasi ini akan dijadikan sebagai tempat olahraga. (Inside Lombok/Azmah)

Mataram (Inside Lombok) –

Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram akan menambah area olahraga di Taman Udayana. Pasalnya, lokasi yang ada saat ini sudah cukup padat untuk menampung pegiat olahraga.

“Penebangan pohon di Udayana itu untuk membuat jogging track baru. Karena kapasitas jogging track yang ada di sebelah barat sudah tidak mampu menampung pegiat olahraga,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, H. M. Kemal Islam saat memberikan keterangan.

Ia mengatakan, spesifikasi jogging track yang akan dibuat mencapai panjang 150 meter di sebelah timur. Untuk membuat area olahraga ini, Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram menebang sekitar 21 batang pohon berukuran sedang-besar yang sebelumnya ada di kawasan itu.

- Advertisement -

Kendati demikian, Kemal memastikan pohon yang tertebang akan diganti kembali dengan pohon yang lain, dan disesuaikan dengan area olahraga yang ada setelah jogging track selesai. “Ya di jogging track itu kita akan buat lintasan untuk olahraga. Tetapi kita juga akan tambah dengan alat senam nanti disana,” kata Kemal.

Proses pembangunan lokasi olahraga tersebut sudah mulai dilakukan tahun 2021 ini, dan akan dilanjutkan kembali tahun 2022 mendatang. Di mana, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan jogging track mencapai Rp200 juta.

Sementara terkait para PKL yang ada di lokasi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup sudah membongkar sekitar 30 lapak. Pembongkaran dilakukan karena lokasi yang ada akan dimanfaatkan sebagai pembuatan area olahraga .

“Seiring akan digunakan untuk jogging track ya kita bongkar,” tegas Kemal. Selain akan diperuntukkan sebagai lokasi jogging track, pembongkaran lapak tersebut juga karena sudah tidak dimanfaatkan oleh para pedagang. Hal ini disebabkan karena para pengunjung sudah mulai sepi.

“PKL merasa di situ tidak lagi menguntungkan untuk berjualan. Karena sudah saya tanya mereka, di situ sudah tidak dipakai parkir. Jadi masyarakat tidak boleh parkir di situ, bagaimana ada pembeli. Itu sih alasannya,” terang Kemal. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer