31.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita UtamaRSUD Kota Mataram Sudah Sesuaikan Tarif PCR Rp300 Ribu

RSUD Kota Mataram Sudah Sesuaikan Tarif PCR Rp300 Ribu

Mataram (Inside Lombok) – RSUD Kota Mataram mulai menyesuaikan tarif tes swab PCR menjadi Rp300 ribu. Penyesuaian dilakukan mengikuti instruksi Presiden yang dikeluarkan beberapa waktu lalu.

“Begitu keluar surat, kita sudah langsung turunkan. Rp300 ribu sekarang,” kata Direktur RSUD Kota Mataram, dr. Hj. Eka Nurhayati Senin (8/11) di Mataram.

Di sisi lain, pihaknya menekankan tarif tes swab PCR tidak menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) rumah sakit. Karena tes swab PCR tersebut hanya berlaku pada masa pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini.

Sampai saat ini, lanjut Eka, PAD rumah sakit paling banyak bersumber dari pelayanan pasien. “Tes PCR bukan masuk menjadi prioritas pendapatan kita,” ujarnya.

- Advertisement -

Saat ini, jumlah masyarakat yang melakukan swab tes PCR juga sangat menurun dari biasanya. Mengingat masyarakat melakukan tes PCR paling banyak untuk kebutuhan syarat perjalanan. Sementara pasien Covid-19 di Kota Mataram sudah jauh menurun.

“Sekarang PCR kita sudah tidak banyak. Sehari itu paling 30 orang, dan dari 30 itu pun paling banyak pelaku perjalanan. Karena pasien sudah menurun banget,” katanya.

Kasus Covid-19 saat ini disebutnya sudah jauh menurun dibanding sebelumnya. Bahkan dalam sehari tidak ada kasus penularan Virus Covid-19.

Meski kasus Covid-19 terjadi penurunan, pelayanan tes swab PCR tetap dilayani dari Senin – Minggu. Termasuk untuk pelayanan tes swab 24 jam pada saat event WSBK digelar seperti yang sudah direncanakan.

“Pasien di IGD harus tetap di-PCR. Sehingga tetap kita buka (pelayanan) itu. Hari Minggu tetap kita layani kalau ada yang membutuhkan. Karena petugas kita siaga di situ,” katanya.

Menurutnya, pelayanan untuk swab tes PCR selama 24 jam sudah mulai diberlakukan. Akan tetapi untuk kebutuhan WSBK nanti akan dikoordinasikan kembali. Pasalnya, pelayanan Swab PCR pada saat WSBK nanti akan melibatkan semua laboratorium yang ada.

“Hasil rapat kemarin akan libatkan laboratorium. Tapi kan belum ada keputusan. Penanggung jawabnya Dinas Kesehatan Provinsi NTB,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer