27.5 C
Mataram
Sabtu, 20 April 2024
BerandaBerita UtamaRSUD Mataram Siapkan 10 Unit Oksigen Konsentrator Atasi Keterbatasan Stok

RSUD Mataram Siapkan 10 Unit Oksigen Konsentrator Atasi Keterbatasan Stok

Plt Direktur RSUD Kota Mataram, Lalu Martawang (Inside Lombok/ist)

Mataram (Inside Lombok)- RSUD Kota Mataram akan menyiapkan 10 unit oksigen konsentrator. Hal ini sebagai salah satu upaya pemerintah daerah Untuk menangani persoalan keterbatasan oksigen di RSUD Kota Mataram.

Saat ini kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19 terjadi lonjakan. Hal ini merupakan dampak lonjakan jumlah pasien Covid-19 di RSUD Kota Mataram. Sehingga persoalan kebutuhan oksigen di rumah sakit akan bisa ditangani dengan adanya oksigen konsentrator.

Dengan adanya alat tersebut, maka akan memperkuat ketersediaan di rumah sakit. Sebanyak 10 unit alat tersebut akan ditempatkan UGd.

“Saya sudah ambil kebijakan dan sudah lapor ke Pak Walikota. Dan saya minta segera kita pesan. Satu pasien satu alat cara kerjanya. Kemarin saya sudah pesan 10 unit. Kalau ada peluang lagi kita buat beli, kita tambah lagi,” kata Plt Direktur RSUD Kota Mataram, Lalu Martawang kepada media Senin (9/8) di Mataram.

- Advertisement -

Sebelumnya, RSUD Kota Mataram juga sudah mengusulkan kepada Pemprov NTB. Namun, pihak pemprov hanya memberikan untuk pinjam pakai.

Di sisi lain, upaya untuk memenuhi oksigen di RSUD Kota Mataram, pihak rumah sakit meminta perusahaan swasta sebagai penyedia oksigen untuk memerhatikan kebutuhan di RSUD Kota Mataram.

“Karena kebijakannnya didistribusi, saya menghubungi pimpinan PT. BBS, supaya pastikan Kota Mataram disuplay sesuai dengan jumlah kebutuhan yang ada. Sehingga tidak terjadi kondisi di mana pasien kita bermasalah gara-gara kekurangan oksigen,”katanya

Hasil dari koordinasi yang sudah dilakukan, ada dua rumah sakit di Kota Mataram yang mendapatkan perhatian khusus untuk pendistribusian oksigen. Yaitu RSUD Provinsi NTB dan RSUD Kota Mataram. Pasalnya selama ini, dua rumah sakit tersebut menjadi tempat rujukan penanganan pasien Covid-19.

“Karena itu menjadi rujukan pasien Covid-19,”ungkap Martawang.

- Advertisement -

Berita Populer