27.5 C
Mataram
Sabtu, 20 April 2024
BerandaBerita UtamaTiga Kecamatan di Lotim dengan Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Terbanyak

Tiga Kecamatan di Lotim dengan Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Terbanyak

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terjadi di Kabupaten Lombok Timur sebanyak 115 kasus pada tahun 2020 lalu. Ada tiga kecamatan di Lotim penyumbang kasus terbanyak kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Kepala DP3AKB Lotim, Ahmad mengatakan, kasus kekerasaan di Lotim pada tahun 2021 ini meningkatkan mencapai 115 kasus. Pada tahun sebelumnya angka kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan mencapai 92 kasus. Dikatakannya terdapat tiga kecamatan penyumbang terbanyak yaitu, Kecamatan Jerowaru, Sakra Timur, dan Pringgabaya.

“Ada banyak klasifikasi kekerasan terhadap anak dan perempuan, tetapi yang paling mencolok yaitu pemerkosaan, pemukulan, pernikahan dini, bahkan anak yang bunuh diri,” jelasnya saat ditemui Inside Lombok di ruangannya, Kamis (18/02/2021).

Kekerasan yang banyak terjadi terhadap anak dan perempuan di Lotim yaitu pernikahan usia anak yang mencapai 42 kasus, pemukulan 17 kasus, pemerkosaan 25 kasus, dan pelecehan seksual sebanyak 17 kasus.

- Advertisement -

“Kita belum tau apa penyebabnya secara spesifik kebesaran yang terjadi di Lotim, kita masih mendalaminya,” kata Ahmad.

Sementara itu, tiga kecamatan tersebut memiliki paling banyak kasus, di mama kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kecamatan Jerowaru mencapai 15 kasus, Sakra Timur 9 kasus, dan Pringgabaya 10 kasus.

“Ketiga kecamatan itu berada di pesisir pantai, kita masih dalami faktornya apakah pendidikan yang kurang baik atau apa,” ujarnya.

Untuk itu, Ahmad meminta kepada keluarga dekat atau orang tua untuk terus membina dan menjaga keluarganya khusunya pada usia anak. Ia juga meminta kepada seluruh orang tua untuk tidak menikahkan anaknya pada usia anak.

“Kebanyakan orang tua di sini ketika melihat anaknya pulang terlambat langsung minta untuk menikahkan anaknya. Pola pikir seperti itu yang harus diubah,” imbuhnya.

- Advertisement -

Berita Populer