31.5 C
Mataram
Selasa, 5 November 2024
BerandaLombok BaratBawaslu Lobar Sarankan Jumlah Pendukung yang Hadiri Debat Pilkada Kedua Dibatasi

Bawaslu Lobar Sarankan Jumlah Pendukung yang Hadiri Debat Pilkada Kedua Dibatasi

Lombok Barat (Inside Lombok) – Berkaca dari kurang kondusifnya debat perdana pilkada Lobar beberapa waktu lalu, Bawaslu menyarankan agar jumlah pendukung dan tim yang boleh hadir pada debat selanjutnya perlu dibatasi.

“Mestinya itu terpikirkan, cocoknya itu cuma 25 orang (pendukung) yang hadir, yang penting itukan masyarakat secara luas yang bisa menyaksikan secara langsung melalui media elektronik (TV),” ujar Rizal ketika dikonfirmasi beberapa hari yang lalu. Dia menyarankan agar jumlah pendukung yang hadir di debat berikutnya bisa lebih sedikit. Agar jangan sampai, ramainya pendukung yang hadir tidak hanya mengganggu konsentrasi para paslon saat adu gagasan.

Situasi tidak kondusif itu juga dinilai cukup mengganggu masyarakat yang menonton siaran dari rumah, lantaran riuh suara pendukung lebih besar terdengar dibandingkan penyampaian palson. “Yang mau diyakinkan kan masyakat secara luas, kalau yang hadir saat debat itu kan sudah fanatik. Mestinya tidak usah banyak,” sarannya.

Meski pelaksanaan jalannya debat itu lancar dan aman, namun suasananya tidak terkendali. Terlebih, para pendukung paslon saling menyoraki dengan tendensi, memojokkan antar pihak yang sebenarnya dapat diselesaikan di luar. Dampaknya apa yang ingin disampaikan para paslon justru tidak jadi tersampaikan kepada masyarakat. Mulai dari visi-misi, serta konsep dan gagasan yang diusung tidak tersampaikan secara utuh. “Itu paling tidak kalau sudah lugas mendengarkan visi misi itu, (masyarakat) bisa menentukan pilihan,” imbuh dia.

- Advertisement -

Selain itu, dirinya juga menyoroti persoalan teknis, kata Rizal, semestinya ada kajian terlebih dahulu mengenai venue. Begitupun dengan posisi duduk moderator, MC, dan sebagainya. Seperti yang terlihat pada debat perdana lalu, pemandu acara berdiri di tengah panggung. Hal ini dianggapnya malah membuat paslon yang terlihat hanya dua saja dari empat paslon yang ada.

Menurutnya hal ini juga penting untuk menjadi pertimbangan, agar tidak terkesan memihak. “Itu tidak bagus penempatannya, kalau mau di samping saja berdirinya. Yang tidak menyorot beberapa paslon,” pungkas Rizal. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer