28.5 C
Mataram
Kamis, 25 April 2024
BerandaPeristiwaRatusan Ton Sampah di Kota Mataram Tertahan Akibat Kebakaran TPA

Ratusan Ton Sampah di Kota Mataram Tertahan Akibat Kebakaran TPA

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan ratusan ton sampah di kota itu tidak bisa dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok di Kabupaten Lombok Barat, karena terjadi kebakaran di arel TPA.

“Saat ini, sampah kita menumpuk di depo dan di atas truk. Sampah yang berada di atas truk ada sekitar 150 ton, belum lagi yang belum terangkut karena volume sampah setiap hari yang kita buang ke TPA sekitar 300-340 ton,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Senin.

Kebakaran TPA Regional Kebon Kongok terjadi sejak Minggu (13/10) siang, sempat berhasil di padamkan pada malam hari, sehingga sebagian sampah sudah bisa masuk ke TPA.

“Tetapi tadi, kebakaran areal TPA kembali terjadi. Akibatnya ratusan ton sampah yang sudah ada di atas truk dan berada di depo sampah tidak bisa terangkut lagi,” katanya.

- Advertisement -

Hingga saat ini, petugas pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan api di areal TPA, namun belum ada kepastian kapan api tersebut bisa dipadamkan.

Terkait dengan itu, DLH mengimbau kepada masyarakat agar bisa melakukan penanganan sampah sementara secara mandiri, guna mengurangi terjadinya penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS), maupun di depo.

“Kami mohon maaf kepada masyarakat, belum bisa melakukan pengangkutan secara maksimal selama kondisi TPA masih terbakar,” katanya.

Menurutnya, kebakaran di areal TPA, salah satunya dipicu karena banyaknya sampah yang belum diratakan. Semestinya, begitu sampah datang langsung diratakan.

Berdasarkan data DLH Kota Mataram menyebutkan, pengurangan sampah yang dilakukan masyarakat melalui bank sampah dan yang dilakukan di masing-masing depo dan TPS hingga saat ini tercatat sebesar 3,4 persen atau sekitar 11 ton per hari dengan produksi sekitar 340 ton lebih per hari.

“Harapan kami, melalui gerakan nasional pilah sampah dari rumah, pengurangan sampah bisa mencapai 5-6 persen sehari,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

Berita Populer