26.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaSosokCerita Abdul Hamid: Ikhlas Jadi Marbot dan Guru Ngaji Sampai Bisa Naik...

Cerita Abdul Hamid: Ikhlas Jadi Marbot dan Guru Ngaji Sampai Bisa Naik Haji

Mataram (Inside Lombok) – Kisah keberangkatan haji seseorang bisa begitu menarik, seperti yang dialami Abdul Hamid, marbot di Masjid Mamba’ul Hikmah, Lingkungan Taman Gajah Mada, Kelurahan Taman Sari, Kota Mataram. Siapa sangka, di usianya yang sudah 70 tahun di 2023 ini ia bisa berhaji ke Tanah Suci berkat keikhlasan, ketekunan dan kesabarannya mengajarkan mengaji.

Abdul, sapaan akrabnya menceritakan awalnya ia diberangkatkan haji oleh salah satu orang tua murid yang diajarkan mengaji. Di mana orang tua muridnya tersebut mendaftarkannya untuk menunaikan rukun Islam kelima, lantaran ia tekun mengurus masjid dan dengan ikhlas mengajarkan mengaji anak-anak di sekitar kompleks.

“Saya menjadi marbot mulai tahun 1986 dan mengajarkan ngaji anaknya. Alhamdulillah pada tahun 2010 saya didaftarkan haji. Saya diongkos kan oleh Pak Sharman Nasution, dia yang daftarkan saya untuk naik haji,” ujar Abdul, Jumat (19/5).

Kakek asal Lingkungan Pelita, Kelurahan Dasan Agung Baru, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram ini seharusnya berangkat pada 2020 kemarin. Sayangnya, karena terkendala Covid-19 dan pembatasan usia jemaah saat itu, sehingga ia disarankan untuk menunaikan umrah. Namun Abdul Hamid menolak, karena dirinya ingin menunaikan ibadah haji. Terlebih ini adalah mimpinya sejak lama.

- Advertisement -

Diakuinya, selama menjadi marbot masjid dirinya hanya digaji sebesar Rp500 ribu per bulan. Di mana penghasilannya tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski begitu, sebagian dari penghasilannya menjadi marbot tetap disisihkannya untuk menabung agar bisa berangkat haji.

“Ala kadarnya saja dikasih Rp500 ribu sebulan. Itu buat kebutuhan sehari-hari. Kalau buat pelunasan bayarnya (haji) dibantu sama anak-anak,” ucapnya.

Di sisi lain, menantu Abdul Hamid, Hamdi mengatakan mertuanya sempat menjual ternak berupa sapi dan sawah untuk berangkat haji. Sayangnya, terkena tipu oleh oknum yang bertanggung jawab. Bahkan, Abdul harus menelan pil hati karena dua kali gagal berangkat.

“Alhamdulillah di bantu sama Pak Sharman untuk ongkosin bapak, dari awal sampai selesai, Ibu Sharman ini juga mau membantu bapak karena sudah jadi marbot dan guru ngaji. Semoga bapak selalu diberikan kesehatan dari berangkat sampai pulang ibadah haji,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer