Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, memperingati hari lahir ke-64 dengan menggelar rangkaian kegiatan sosial dan keagamaan pada Sabtu, 13 Desember 2025. Peringatan harlah tahun ini dirangkaikan dengan tasyakuran atas penetapan Kiai Haji Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Pahlawan Nasional.
Ketua Panitia Harlah Ponpes Qomarul Huda Bagu, H. Zarkasya Fendi, mengatakan peringatan harlah merupakan agenda rutin tahunan sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan dan perkembangan pondok pesantren. Ia menyebut rangkaian kegiatan diawali dengan pawai taaruf yang diikuti sekitar 10 ribu peserta dari unsur santri dan masyarakat. “Alhamdulillah, rangkaian kegiatan harlah tahun ini dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Selain pawai taaruf, kegiatan harlah juga diisi dengan penyaluran santunan kepada sekitar 3 ribu anak yatim, doa bersama, pembacaan manaqib, serta haflah Al-Qur’an. Seluruh rangkaian kegiatan melibatkan jemaah dan masyarakat dari berbagai wilayah.
Pembina Yayasan Ponpes Qomarul Huda Bagu, Dr. Hj. Idayatul Aini Turmudzi, M.HI, menyampaikan bahwa pondok pesantren yang berdiri sejak 1962 tersebut terus mengalami perkembangan. Saat ini, lembaga pendidikan yang dikelola mencakup Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan, hingga perguruan tinggi.
“Untuk pendidikan tinggi terdapat Institut Agama Islam Qomarul Huda beserta program Pascasarjana, Universitas Qomarul Huda, serta lembaga nonformal seperti Ma’had Aly dan pendidikan diniyah,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan Yayasan telah memiliki Klinik Pratama dengan akreditasi paripurna yang melayani pasien BPJS, serta rumah sakit yang mulai beroperasi tahun ini. Selain itu, izin pembukaan program Pascasarjana S2 Pendidikan Karakter juga telah diterbitkan.
Saat ini jumlah santri Ponpes Qomarul Huda Bagu mencapai lebih dari 5 ribu orang. Ke depan, pihak pondok berencana mengembangkan asrama putri di atas lahan seluas sekitar dua hektare serta merintis pendirian Fakultas Kedokteran melalui kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Pulau Jawa. Yayasan juga mengembangkan unit usaha seperti apotek, percetakan, dan usaha pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
