Mataram (Inside Lombok) – Malam puncak Pemilihan Putri Indonesia NTB 2026 digelar di Mataram, Sabtu (14/12/2025). Ketua Dekranasda NTB Bunda Sinta M. Iqbal hadir dan menyampaikan pesan kepada finalis serta generasi muda perempuan NTB bahwa kecantikan sejati tidak hanya diukur dari fisik, tetapi dari karakter, keberanian, dan kepedulian membawa perubahan.
“Hari ini kita belajar mengukuhkan bahwa cantik itu bukan hanya fisik, tetapi karakter, sosok yang berani membawa perubahan,” ucap Bunda Sinta. Pesan tersebut disampaikan dalam rangkaian malam puncak yang diikuti 12 finalis terbaik hasil seleksi ketat.
Bunda Sinta mengapresiasi Yayasan Putri Indonesia NTB yang dinilai konsisten menjadikan ajang ini sebagai ruang pembinaan perempuan muda berprestasi, baik di tingkat daerah maupun sebagai pintu menuju tingkat nasional. Ia menilai kegiatan tersebut penting dalam menampilkan potensi NTB sekaligus melahirkan gerakan positif bagi generasi muda perempuan.
“Anak-anak saya hari ini luar biasa. Ada 12 kandidat yang sudah mempersiapkan diri dengan sangat baik. Kegiatan seperti ini penting karena bukan hanya menampilkan prestasi NTB, tetapi juga melahirkan gerakan positif bagi generasi muda perempuan,” tandasnya.
Menurut Bunda Sinta, gelar Putri Indonesia bukan sekadar ajang seremonial, melainkan tanggung jawab jangka panjang sebagai role model. Nilai dan sikap yang dibangun sejak proses seleksi akan melekat dalam perjalanan hidup para finalis. “Sekali menjadi Putri Indonesia, selamanya akan membawa identitas itu. Sekali menjadi role model, maka selamanya akan dituntut memberi teladan,” tegasnya.
Ia juga menyemangati para finalis agar tidak memandang kompetisi sebagai persaingan tidak sehat, melainkan ruang kolaborasi. “Semua hebat. Semua pemenang hingga yang terpilih menjadi Putri Indonesia NTB 2026. Ini adalah kompetisi, tetapi jangan dipandang sebagai persaingan yang tidak sehat. Hari ini yang kita butuhkan adalah kolaborasi,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Bunda Sinta mengajak finalis dan generasi muda NTB terus berkontribusi dalam pembangunan daerah. “NTB tidak pernah berhenti membutuhkan generasi muda. Teruslah bergerak, berkolaborasi, dan menjadi cahaya perubahan,” pungkasnya.

