Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram memberikan dukungan penuh kepada Yayasan Lombok Inspira dalam penyelenggaraan Festival Film Sangkareang (FFS) selama dua tahun terakhir. Dukungan tersebut menjadi bagian dari upaya pengembangan industri ekonomi kreatif di Kota Mataram, khususnya di subsektor film.
Ketua Yayasan Lombok Inspira, Budi Triono, mengatakan dukungan dari Dispar Kota Mataram menjadi bentuk kolaborasi positif antara komunitas dan pemerintah daerah. “Kami bersyukur sekali adanya kerjasama antara komunitas dengan pemerintah salah satunya adalah Dinas Pariwisata Kota Mataram yang konsisten mendukung kami,” katanya, Selasa (16/12).
Ia menyebut Dispar Kota Mataram sebagai OPD yang memiliki tanggung jawab terhadap pengembangan industri ekonomi kreatif. “Beliau (Dispar) pengampu industri kreatif akhirnya mau mensupport kegiatan kita,” ujarnya.
Menurut Budi, selama ini sektor kuliner, kriya, dan fesyen menjadi tulang punggung utama ekonomi kreatif di Kota Mataram. Namun, Yayasan Lombok Inspira berupaya menghadirkan film sebagai sektor ekonomi kreatif baru yang memiliki potensi berkembang. “Kami ini bukan secara khusus film tapi kami mengulik sendiri dan punya spesifik tentang film,” katanya.
Ia menjelaskan, Yayasan Lombok Inspira berawal dari komunitas mahasiswa yang memiliki ketertarikan di bidang sinema. Festival Film Sangkareang sendiri bermula dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). “Kami dulu bermula dari sekumpulan mahasiswa di salah satu kampus swasta di Mataram, punya UKM namanya Multimedia Art Community,” ungkapnya.
Budi menegaskan Yayasan Lombok Inspira tidak berperan sebagai production house (PH) yang memproduksi film. Fokus yayasan diarahkan pada empat pilar utama, yakni apresiasi, workshop, edukasi, dan eksibisi. “Kami tidak memproduksi film secara yayasan. Kami punya brand tersendiri untuk memproduksi, tapi kalau di yayasan sendiri kami tidak memproduksi film,” jelasnya.

