Lombok Utara (Inside Lombok)- Peringatan Hari Ibu ke-97 di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menjadi panggung penegasan peran krusial perempuan dalam roda pembangunan. Mengusung tema perempuan berdaya dan berkarya, momentum ini menyoroti bagaimana sosok perempuan kini berdiri di garda depan perubahan sosial dan ekonomi.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) KLU, Pungky Kusmalahadi Syamsuri, menekankan bahwa narasi tentang perempuan saat ini telah bergeser jauh melampaui urusan domestik. Menurutnya, menjadi perempuan di era modern menuntut ketangguhan dalam berbagi peran dan pengorbanan yang tidak sedikit.
“Hari Ibu mengingatkan kita bahwa peran perempuan telah melampaui batas domestik. Mereka kini menjadi garda depan di pemerintahan, pendidikan, tenaga medis, hingga aktivis yang menyuarakan keadilan,” ujarnya, Senin (22/12).
Ia menambahkan, perempuan merupakan motor penggerak ekonomi keluarga yang menjadi modal besar bagi pembangunan daerah. Oleh karena itu, dukungan konkret jauh lebih dibutuhkan daripada sekadar komitmen lisan. “Kami mengajak semua pihak tidak hanya berucap komitmen, tapi benar-benar mendukung ibu agar terus berdaya dan memastikan setiap suara perempuan didengar,” tuturnya.
Senanda, Bupati KLU, Najmul Akhyar, menekankan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat. Mereka adalah ibu, istri, dan anak yang memiliki kontribusi besar dalam keluarga dan masyarakat.
“Kami harapkan kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghormati dan membahagiakan ibu, serta memperkuat peran perempuan dalam pembangunan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, sebagai bentuk nyata penghargaan atas dedikasi tersebut, acara ini dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan kepada sejumlah perempuan berprestasi di KLU. Penghargaan ini diberikan sebagai simbol apresiasi atas kontribusi nyata dan kerja keras mereka yang telah menginspirasi lingkungan sekitarnya.

