Lombok Timur (Inside Lombok) – Komunitas Gerakan Pringgabaya Meriri bersama sejumlah elemen masyarakat melakukan penanaman seribu bibit pohon di kawasan daerah aliran sungai (DAS) dan mata air di Desa Pringgabaya, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan ini bertujuan menjaga kelestarian lingkungan dan keberlangsungan sumber air yang menopang kehidupan serta pertanian warga.
Aksi penanaman dilaksanakan dalam dua tahap, masing-masing pada 14 dan 21 Desember 2025. Lokasi penanaman difokuskan di empat titik strategis, yakni DAS Kokok Goge, Kokok Belepa, Kokok Desa, kawasan rawan erosi, serta sejumlah mata air yang selama ini menjadi sumber irigasi pertanian masyarakat.
Ketua Pringgabaya Meriri, Mizanul Aohana, mengatakan penanaman pohon merupakan langkah konkret untuk melindungi mata air dan sistem irigasi dari ancaman kerusakan lingkungan. “Kokok Desa, Kokok Goge, dan Kokok Belepa adalah urat nadi irigasi. Jika mata airnya rusak, dampaknya langsung dirasakan petani,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi sempadan sungai di DAS Kokok Desa mulai tergerus akibat pergeseran aliran air, sehingga berisiko menimbulkan erosi dan longsor. “Kami menanam pohon pelindung agar bantaran sungai tetap kuat. Ini investasi lingkungan untuk lima sampai sepuluh tahun mendatang,” tambahnya.
Camat Pringgabaya, Liza Sugiartini, mengapresiasi inisiatif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Ia menilai gerakan tersebut sebagai bentuk kesadaran kolektif yang penting mengingat wilayah Pringgabaya berada di jalur aliran sungai.
“Tidak semua orang mau bergerak untuk lingkungan. Apa yang dilakukan Pringgabaya Meriri patut menjadi contoh,” katanya, seraya menyebut penanaman pohon sebagai langkah mitigasi dini untuk mencegah banjir dan kerusakan lingkungan di masa depan.

