Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim) memastikan guru ngaji dan marbot masjid mendapatkan perlindungan jaminan sosial melalui BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Kepastian tersebut disampaikan Bupati Lotim, Haerul Warisin saat penyerahan insentif jasa pelayanan umum di Ballroom Kantor Bupati Lombok Timur, Senin (22/12).
Haerul menyatakan, selain menerima insentif, seluruh guru ngaji dan marbot akan didaftarkan sebagai peserta BPJS dengan iuran yang ditanggung penuh oleh pemerintah daerah. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk perlindungan atas risiko kerja sekaligus menjamin akses layanan kesehatan tanpa biaya.
Dalam sambutannya, Haerul menegaskan peran strategis guru ngaji dalam pembinaan moral generasi muda. Ia menyebut guru ngaji sebagai sosok “Pahlawan Sejati” karena dedikasi mereka menanamkan nilai-nilai agama sebagai benteng dari pengaruh negatif lingkungan, seperti perjudian dan minuman keras.
Apresiasi juga diberikan kepada para marbot masjid yang dinilai memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan aktivitas ibadah di masyarakat. “Keikhlasan para marbot dalam menjaga ritme ibadah di masyarakat adalah jasa yang tak ternilai harganya,” ujar Haerul di hadapan para penerima insentif.
Selain jaminan sosial, Pemkab Lotim menerapkan digitalisasi penyaluran insentif guna memastikan bantuan tepat sasaran dan transparan. Seluruh guru ngaji dan marbot diwajibkan memiliki rekening bank, dengan proses pembukaan rekening yang akan difasilitasi oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Lotim.
Haerul berharap kebijakan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan para pelayan umat dan mendorong mereka tetap istiqomah menjalankan tugasnya. Ia menegaskan pemerintah daerah berkomitmen melanjutkan program-program yang berpihak pada masyarakat yang telah berkontribusi membangun daerah dari tingkat paling dasar.

