Mataram (Inside Lombok) – Ampenan Huis diprediksi menjadi salah satu pusat keramaian masyarakat di Kota Mataram pada malam pergantian tahun. Kawasan ini menjadi tujuan utama karena dikenal sebagai sentra wisata kuliner durian yang ramai dikunjungi warga lokal maupun luar daerah.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ampenan Huis, Taufan, mengatakan lonjakan kunjungan diperkirakan terjadi karena minat masyarakat menikmati durian di kawasan tersebut. “Bakal ramai di sentral durian ini saja untuk mereka menikmati durian di taman,” ujarnya, Senin (29/12) siang.
Ia menjelaskan, pada malam tahun baru tidak ada agenda hiburan khusus yang digelar di Ampenan Huis. Pengunjung juga diimbau tidak menyalakan kembang api sesuai arahan Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana. “Tidak ada music dan tidak ada bintang tamu. Tapi mungkin kita keluarkan sound system biar lebih ramai sedikit,” katanya.
Taufan menambahkan, para pelaku usaha kuliner diberi keleluasaan untuk berjualan tanpa pembatasan waktu pada malam pergantian tahun. “Kita tidak mematikan usaha mereka. Jadi tetap berjalan dan tidak kami ganggu,” ujarnya.
Saat ini terdapat sekitar 30 lapak durian dan kuliner lainnya di Ampenan Huis. Para pedagang sebagian besar berasal dari Lombok Barat, sementara pengunjung tidak hanya dari Kota Mataram, tetapi juga dari luar daerah seperti Pulau Sumbawa. “Ini kan dari dulu jadi pusat atau sentral durian. Ini jadi pusat durian di Kota Mataram,” katanya.
Ia berharap para pengunjung membawa kesan positif yang dapat mendorong peningkatan kunjungan ke Ampenan Huis. Menurutnya, hal tersebut turut berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah, salah satunya melalui retribusi parkir. “Pada malam tahun baru kita juga melibatkan Karang Taruna dan Pokdarwis untuk mengamankan. Operasi gabungan juga,” pungkasnya.

