26.5 C
Mataram
Selasa, 30 Desember 2025
BerandaLombok UtaraRawan Longsor, Desa Wisata Senaru Perkuat Mitigasi Bencana

Rawan Longsor, Desa Wisata Senaru Perkuat Mitigasi Bencana

Lombok Utara (Inside Lombok) – Desa Wisata Senaru, Kabupaten Lombok Utara, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor menjelang akhir tahun. Langkah mitigasi diperkuat mengingat kondisi geografis desa yang berada di kawasan ketinggian dan rawan terdampak curah hujan tinggi.

Kepala Desa Senaru, Raden Akria Buana, mengatakan pemerintah desa telah menyiapkan skema mitigasi khusus, terutama di kawasan objek wisata. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengaturan akses wisata ke air terjun.

“Jika kondisi cuaca menunjukkan potensi banjir, kami akan melarang wisatawan menuju kawasan Air Terjun Tiu Kelep. Sebagai gantinya, kunjungan akan diarahkan hanya sampai ke air terjun pertama (Sendang Gile,red)) yang lebih aman,” ujarnya, Senin (29/12).

Untuk menghadapi kondisi darurat, Pemerintah Desa Senaru telah mengalokasikan anggaran khusus melalui APBDes untuk penanganan bencana. Selain itu, kesiapan sumber daya manusia diperkuat melalui pelatihan yang bekerja sama dengan BPBD serta Dinas Pariwisata tingkat kabupaten dan provinsi. Pemerintah desa juga telah membentuk tim yang terlatih dalam penanganan dan mitigasi bencana.

“Kami juga sudah dilengkapi dengan peralatan penyelamatan, seperti tali dan alat pendamping keselamatan lainnya, untuk mengevakuasi warga atau wisatawan jika terjadi situasi terjebak longsor atau banjir,” terangnya.

Selain kawasan wisata, pemerintah desa juga memberikan perhatian pada keselamatan warga yang tinggal di wilayah tebing dan kawasan hutan. Upaya pencegahan dilakukan dengan pemangkasan dahan pohon besar di sekitar pemukiman. “Untuk warga yang tinggal di bawah pohon-pohon besar, kami sudah mulai melakukan pembersihan atau pemangkasan dahan untuk mencegah terjadinya pohon tumbang,” jelasnya.

Raden Akria Buana menambahkan, meski potensi angin kencang di wilayah Senaru masih dalam kondisi normal, curah hujan tinggi tetap menjadi perhatian utama. “Kalau angin di wilayah kita masih biasa saja, paling hanya beberapa atap gubuk yang terdampak tapi tidak parah. Yang lebih kita khawatirkan adalah banjir dan longsor akibat hujan lebat, itulah mengapa mitigasi terus kita perkuat,” pungkasnya.

- Advertisement -

Berita Populer