26.5 C
Mataram
Selasa, 30 Desember 2025
BerandaLombok UtaraDesa Senaru Jadi Percontohan Wilayah Perlindungan Perempuan dan Anak

Desa Senaru Jadi Percontohan Wilayah Perlindungan Perempuan dan Anak

Lombok Utara (Inside Lombok) – Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara (KLU), ditetapkan sebagai role model perlindungan perempuan dan anak setelah meraih penghargaan sebagai desa yang peduli dan aktif dalam pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak. Penghargaan tersebut diberikan atas meningkatnya kesadaran masyarakat dalam melaporkan kasus kekerasan dan pelecehan yang terjadi di lingkungan desa.

Keberhasilan Desa Senaru tidak terlepas dari kerja sama antara Pemerintah Daerah, Lembaga Perlindungan Anak (LPA), dan UNICEF yang melakukan pembinaan di lima desa di KLU, yakni Senaru, Bayan, Sigar Penjalin, dan Jenggala. Terpilihnya Desa Senaru sebagai penerima penghargaan dinilai sebagai hasil dari peran aktif masyarakat dalam mendukung sistem perlindungan perempuan dan anak.

Ketua Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) KLU, Ari Wahyuni, mengatakan peningkatan kesadaran warga berdampak langsung pada penanganan kasus. “Alhamdulillah, warga sekarang sangat sadar penuh. Setiap ada kasus, mereka langsung melapor dan kami dari tim UPT PPA sigap langsung terjun ke lapangan untuk melakukan penanganan,” ujarnya, Senin (29/12).

Berdasarkan data UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) KLU, jumlah kasus anak pada 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023 tercatat 123 kasus, meningkat menjadi 131 kasus pada 2024, lalu menurun menjadi 93 kasus pada 2025. “Alhamdulillah, terjadi penurunan kasus dari 2024 ke 2025 yang lumayan signifikan. Kami berharap tren ini terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” tuturnya.

Ari juga menjelaskan bahwa dalam dua bulan terakhir pihaknya fokus melakukan pendampingan kasus pelecehan anak dan perempuan. “Untuk kasus anak, terutama pelecehan dalam dua bulan terakhir, kami dampingi secara intensif. Beberapa kasus sudah selesai dan korban telah dikembalikan ke keluarga masing-masing. Sedangkan untuk perempuan, kami juga tengah mendampingi kasus terkait perlindungan data pribadi (video unsur asusila) yang dilaporkan sejak Oktober lalu,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial KLU menyampaikan apresiasi kepada desa-desa yang menunjukkan komitmen tinggi, khususnya Desa Senaru yang mendapat pengakuan dari Pemerintah Provinsi, UNICEF, dan LPA.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Desa Senaru dan desa lainnya. Ini membuktikan bahwa peran aktif desa dalam pemenuhan hak anak dan pemberdayaan perempuan sangat krusial,” ujarnya, seraya berharap capaian tersebut dapat mendorong desa lain di KLU menerapkan standar perlindungan yang sama.

- Advertisement -

Berita Populer