Sumbawa Barat (Inside Lombok) – Setiap pergantian sif, ribuan pekerja di Batu Hijau memulai hari dengan satu harapan sederhana, pulang selamat. Tahun ini, harapan itu kembali terjaga. PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, menutup 2025 dengan capaian Zero Fatality. Bagi AMMAN, ini bukan sekadar angka, melainkan janji kepada keluarga yang menanti di rumah.
Di industri tambang yang dikenal memiliki risiko keselamatan dan kesehatan yang mengintai setiap saat, AMMAN mengelola bahaya secara sistematis melalui sistem manajemen K3 yang menyatu dalam operasi harian, mencakup kepatuhan prosedur, audit berkala, serta pemantauan real time agar potensi bahaya tertangani sebelum menjadi insiden. Praktik ini selaras dengan Praktik Pertambangan yang Baik dan SMKP Indonesia, mengacu pada UU No. 4 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2018.
Fondasi Perilaku Aman
Salah satu kunci keberhasilan AMMAN dalam mempertahankan lingkungan kerja yang aman adalah penerapan 8 Vital Behavior. Ini adalah delapan aturan prinsip yang tidak dapat ditawar dan menjadi bagian yang sangat penting bagi karyawan AMMAN sebagai panduan moral setiap individu di area tambang.
Secara garis besar, delapan prinsip keselamatan ini mengatur perilaku fundamental mulai dari kewajiban kompetensi dan izin sebelum mengoperasikan alat, larangan modifikasi alat keselamatan tanpa otorisasi, hingga kedisiplinan dalam prosedur isolasi energi. Aturan ini juga menekankan aspek teknis seperti keselamatan bekerja di ketinggian, ruang terbatas, serta prosedur pengangkatan beban.
Bahkan hal-hal yang sering dianggap sepele di kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan sabuk pengaman dan larangan menggunakan telepon genggam saat mengoperasikan kendaraan, menjadi pilar kedisiplinan yang dijunjung tinggi.
Kartika Octaviana, Vice President Corporate Communications AMMAN menegaskan bahwa keberhasilan Zero Fatality ini juga tidak lepas dari berbagai kampanye kreatif yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun. Mulai dari ‘Safety Stand Down’ (penghentian operasional sejenak untuk refleksi keselamatan), pemberian penghargaan ‘Safety Award’, hingga inspeksi bersama pimpinan. AMMAN ingin memastikan bahwa pesan keselamatan tidak hanya terpampang di poster, tapi berdenyut di setiap detak jantung pekerjanya. Langkah ini mencermikan pendekatan perusahaan sebagai tempat kerja yang aman, di mana teknologi mutakhir bersinergi dengan nurani manusia untuk menciptakan keberlanjutan.
Mitra Bisnis Turut Dilibatkan
Tak hanya bagi karyawannya, mitra bisnis AMMAN juga dilibatkan aktif melalui indikator utama yang sama dengan perusahaan. Praktik-praktik seperti seperti safety interaction, safety inspection, dan safety meeting menjadi suatu hal yang turut dilakukan oleh para mitra bisnis AMMAN. Evaluasi berkala diberlakukan untuk memastikan konsistensi pengelolaan K3, termasuk kepada Penanggung Jawab Operasi mitra.
”Capaian Zero Fatality di tahun 2025 menegaskan bahwa operasi berskala besar dapat berjalan selaras dengan keselamatan sebagai prioritas utama, demi pekerja, keluarga, dan komunitas di Batu Hijau,” tutup Kartika.

