Mataram (Inside Lombok) – Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, H Mahmuddin Tura mengatakan proses renovasi Pasar Cakranegara gagal terselesaikan karena rekanan dinilai tidak mampu menyelesaikan pekerjaan hingga 31 Desember 2019.
“Padahal, awalnya rekanan sudah diberikan kesempatan perpanjangan sejak kontrak habis 16 Desember 2019, dengan harapan bisa tuntas sampai tanggal 31 Desember 2019, karena sisa pekerjaan saat kontrak habis hanya 40 persen,” katanya kepada wartawan di Mataram, Selasa.
Akan tetapi, lanjutnya, sampai batas akhir pada 31 Desember 2019 posisi proyek dengan anggaran Rp1,8 miliar yang bersumber dari APBN tersebut sebesar 89 persen, dan pemerintah kota pun kembali memberikan kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan sampai tuntas.
Namun, pada 1-2 Januari 2020 tidak ada kegiatan lagi sehingga pemerintah kota dalam hal ini Dinas Perdagangan mengambil keputusan untuk menghentikan proyek tersebut.
“Dengan demikian, sisa pekerjaan tercatat 11 persen dengan besar anggaran sekitar Rp200 juta, yang sudah dikembalikan ke kas negara karena proyek tidak bisa mencapai 100 persen,” katanya.
Sisa pekerjaan tersebut, katanya, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menyelesaikan dengan menggunakan APBD Kota Mataram. Karenanya, saat ini Dinas Perdagangan sedang melakukan evaluasi terhadap program kegiatan dalam APBD murni 2020.
Jika memungkinkan, akan dilakukan revisi dan dialihkan untuk melanjutkan renovasi Pasar Cakranegara. “Jika tidak, maka anggaran untuk merampungkan renovasi Pasar Cakranegara akan diusulkan melalui APBD perubahan,” katanya.
Menurut Mahmuddin, sisa pekerjaan sekitar 11 persen tersebut meliputi pemasangan plafon, lis plang, dan aksesori lainnya.
Kendati demikian, agar para pedagang tidak menunggu terlalu lama terhadap proses renovasi tersebut, pihak Dinas Perdagangan telah meminta pada pedagang termasuk pemilik toko untuk mulai beraktivitas.
“Untungnya, pekerjaan atap sudah selesai. Jadi tidak mengganggu aktivitas pedagang,” katanya. (Ant)