Mataram (Inside Lombok) – Badan SAR Nasional memberikan perhatian khusus kepada kenyamanan dan keselamatan para wisatawan yang menikmati pantai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Mataram, Nanang Sigit PH di Lombok Barat, Rabu menyebutkan KEK Mandalika merupakan salah satu dari lima destinasi wisata yang dijadikan super prirotas oleh pemerintah pusat.
“Kawasan KEK Mandalika perlu mendapat perhatian karena banyak wisatawan mandi di pantai sambil selam permukaan air (snorkeling). Jadi harus ada personel yang siaga di sana,” katanya dalam acara kopi pagi Kantor SAR Mataram bersama wartawan.
Nanang yang menjabat sebagai Kepala Kantor SAR Mataram sejak Januari 2020 mengatakan, upaya mendukung promosi KEK Mandalika merupakan salah satu pertimbangan Basarnas meningkatkan status Kantor SAR Mataram menjadi tipe A dari sebelumnya tipe B.
Selain itu, banyaknya kejadian yang membahayakan nyawa manusia di perairan laut juga menjadi pertimbangan. Kejadian tersebut juga sering terjadi di kawasan wisata, salah satunya KEK Mandalika.
Oleh sebab itu, kata Nanang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) / Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), sebagai pengelola KEK Mandalika.
Koordinasi yang sudah dilakukan berkaitan dengan penempatan personel dan perahu SAR di kawasan pantai yang ramai wisatawan setiap hari.
Kantor SAR Mataram juga berencana menjadikan KEK Mandalika sebagai lokasi pelatihan regu penyelamat (rescue) SAR dari seluruh Indonesia.
“Basarnas berencana menggelar pelatihan skala nasional di SAR Mataram, dengan lokasi latihan penyelamatan di perairan KEK Mandalika. Pelatihan rencananya digelar pada Agustus atau awal September 2020,” ujar Nanang.
Dukungan lain yang diberikan Basarnas kepada NTB, lanjut Nanang, adalah rencana pemberian kapal berukuran panjang 40 meter. Kapal tersebut akan dioperasikan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan hingga radius 300 mil.
Kapal tersebut sangat diperlukan untuk menembus perairan laut pada saat kondisi cuaca ekstrem dengan gelombang yang relatif tinggi.
Sebab, kata dia, kecelakaan di perairan laut sering terjadi pada saat kondisi cuaca ekstrem.
“Kapal yang baru nantinya akan menggantikan kapal yang lama dengan ukuran panjang 36 meter. Kapal lama tersebut akan dioperasikan di Pulau Sumbawa,” katanya.
Kantor SAR Mataram juga berencana mendatangkan satu unit helikopter untuk menunjang operasi pencarian dan pertolongan. pesawat tersebut merupakan salah satu alat utama yang perlu dimiliki kantor SAR tipe A. (Ant)