Mataram (Inside Lombok) – Fenomena halo matahari terjadi di langit Kota Mataram dan sekitarnya, Selasa (10/3/2020). Momen ini kemudian diabadikan sejumlah warga yang melihat secara jelas dengan kamera ponselnya sekitar pukul 12.30 wita.
Menurut BMKG, HALO adalah lingkaran sinar putih berbentuk lingkaran pada matahari. Fenomena HALO terjadi karena terbentuk saru kristal-kristal es dari awan cirrus pada ketinggian 5–10 km.
Cahaya matahari direfleksikan atau dibiaskan oleh permukaan es berbentuk prisma sehingga cahaya matahari terpecah ke dalam beberapa warna akibat efek udara dan dipantulkan ke arah tertentu, mirip seperti pelangi. Fenomena HALO selain terjadi dalam bentuk lingkaran penuh dengan bagian pinggir berbingkai warna pelangi, juga bisa berwujud setengah lingkaran dengan pusat pada cahaya matahari.
Fenomena HALO matahari diawali dari adanya cahaya matahari, sinar matahari kemudian direfleksikan atau dibiaskan oleh kristal-kristal es yang berbentuk batang atau prisma, sinar matahari yang terpecah ke dalam beberapa warna tersebut dipantulkan ke arah tertentu di sekitar matahari dan menjadi cincin cahaya di sekitar matahari.
Fenomena HALO adalah fenomana alam yang biasa, tidak hubungannya dengan tanda-tanda cuaca ekstrim atau apapun. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik atau terpengaruh dengan mitos atau informasi-informasi yang tidak benar terkait fenomena tersebut.
Biasanya kalau sudah beberapa saat setelah matahari bersinar dan memanaskan partikel air yang super dingin di awan cirrus, maka fenomena itu akan hilang.