Mataram (Inside Lombok) – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memastikan pembangunan sirkuit jalan raya pertama di dunia untuk MotoGP di Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tetap berjalan di tengah merebaknya pandemi virus corona atau corona virus disease 2019 (COVID-19).
“Kami pastikan hingga saat ini proses pembangunan Sirkuit Mandalika terus berlangsung dan berjalan normal sesuai timeline yang direncanakan serta ditargetkan selesai sesuai jadwal yaitu akhir tahun 2020,” kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Jumat.
Ia menjelaskan, saat ini progres keseluruhan pembangunan telah mencapai 30 persen, dengan masih berfokus kepada “ground work” atau pekerjaan tanah. Secara rinci pekerjaan tanah yang telah dilakukan mencakup “land clearing” yang mencapai 426.375 M2 atau 81,24 persen, pemasangan pagar beton precast keliling telah mencapai 5.177 Meter atau 82,83 persen, galian tanah track sebesar 180.824 M3 atau 79,71 persen, sementara pekerjaan timbunan tanah mencapai 69.206 M3 atau 18,34 persen.
“Kami juga memastikan bahwa pengerjaan proyek Sirkuit Mandalika ini dilaksanakan dengan selalu mematuhi tata laksana/protokol pencegahan penyebaran COVID-19 yang dikeluarkan pemerintah yaitu dengan menjaga sanitasi dan tingkat hygene lingkungan, pemeriksaan suhu tubuh, membiasakan mencuci tangan, penggunaan APD serta penerapan physical distancing,” jelasnya.
BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB ini menyatakan pekerjaan tanah merupakan salah satu bagian penting dari konstruksi Sirkuit Mandalika. Guna membuat Sirkuit Mandalika sesuai dengan regulasi dan standar dari Federation Internationale de Motocyclisme (FIM)
Pengerjaan Sirkuit Mandalika terbagi dari sejumlah bagian/tahapan yang perlu disiapkan yaitu pertama, pengerjaan bagian trek utama (main track), di mana lintasan sepanjang 4,31 km digali dengan kedalaman satu meter untuk pondasi. Kedua, pembuatan service road di kanan dan kiri trek, ketiga adalah lapis pondasi agregat atau batu pecah, keempat adalah drainase.
“Drainase ini berada di sisi kanan dan kiri trek menyesuaikan kemiringan trek itu sendiri,” ucap Abdulbar.
Untuk tahapan kelima adalah pengaspalan. Pekerjaan pengaspalan akan dilaksanakan dengan tiga lapis perkerasan aspal yaitu lapis asphalt concrete-base, lapis asphalt concrete-binder course, dan lapis asphalt concrete-wearing course.
Keenam, pembuatan asphalt berm atau verge di sisi kanan dan kiri track yang berfungsi sebagai bahu jalan dan sebagai tanda visual bagi para rider terhadap batas luar dan dalam dari tikungan (sebelum run off).
Selanjutnya ketujuh adalah pengerjaan detail service road, kedelapan adalah pengerjaan area run off yang terdiri dari 3 jenis permukaan yaitu aspal, gravel bed, dan rumput. Run off dibangun di setiap tikungan dengan kombinasi dari ketiga jenis run off tersebut untuk memastikan keamanan atau safety para rider.
Kesembilan adalah tunnel (terowongan) untuk akses masuk ke bagian tengah sirkuit.
Pembangunan Sirkuit Mandalika ini dilakukan dengan teliti dan detil sesuai tahapan yang ada. Pembangunan Sirkuit Mandalika juga menuntut tingkat presisi pekerjaan yang tinggi agar sesuai dengan standar yang dibuat oleh FIM serta memenuhi harapan DORNA untuk nantinya menjadikan Sirkuit Mandalika sebagai acuan sirkuit jalan raya yang memiliki tingkat keamanan dan safety tinggi.
“Kami berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan semua pihak kepada kami. Pembangunan Sirkuit Mandalika, sebagai salah satu elemen utama dalam penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika pada 2021 mendatang, dapat berjalan lancar sesuai jadwal yang direncanakan berkat adanya dukungan dari pemerintah pusat, melalui Kementerian dan Lembaga terkait, dukungan Pemerintah Daerah,serta sinergi BUMN,” kata Abdulbar.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan dukungan melalui Kementerian dan BUMN, antara lain pembangunan akses jalan langsung/bypass sepanjang 17,39 KM dengan Right of Way (ROW) jalan selebar 50 meter dari Bandara Internasional Lombok (BIL) ke The Mandalika oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Penambahan panjang lintasan runway, upgrade kargo dan aksesibilitas, ekspansi apron dan pelebaran taxiway serta kegiatan promosi di Bandara Internasional Lombok yang dilakukan oleh Angkasa Pura I, pengembangan fasilitas kargo dan cruise oleh Pelindo III dan ASDP, penambahan kapasitas listrik di kawasan oleh PLN, serta pembukaan rute baru bus yang melayani sejumlah wilayah di Lombok menuju The Mandalika oleh DAMRI.
Sementara terkait lahan enclave, proses pembebasan lahan juga terus berjalan dengan baik dengan prioritas lahan enclave yang terletak di dalam wilayah pembangunan Sirkuit. Setelah melalui dialog yang konstruktif, banyak warga yang menyatakan dukungannya dengan melepas lahan mereka sesuai nilai appraisal.
Selain menawarkan ganti untung, ITDC, kata Abdulbar, juga telah membuat terobosan dengan menawarkan skema baru yaitu ruilslag/tukar guling lahan bagi pemilik lahan enclave. ITDC optimistis skema ini akan semakin mempercepat penyelesaian pembebasan lahan enclave.
“Di tengah situasi yang tengah dialami bangsa Indonesia sekarang ini karena wabah Corona, kami melihat besarnya dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap rencana penyelenggaraan MotoGP pada 2021 di The Mandalika. Oleh karena itu, kami optimistis bahwa pembangunan Sirkuit Mandalika tidak akan terhambat dan dapat diselesaikan sesuai rencana waktu yang telah ditetapkan,” katanya. (Ant)