Lombok Timur (Inside Lombok) – Empat orang dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, dinyatakan negatif COVID-19, berdasarkan hasil uji swab di laboratorium kesehatan.
“Alhamdulillah ada kabar baik hari ini empat orang PDP berhasil menjalani perawatan di RSUD R Soedjono Selong dan hasil swabnya dinyatakan negatif COVID-19,” kata Sekda Lombok Timur HM Juaini Taofik di Lombok Timur, Jumat.
Menurutnya, para PDP yang dinyatakan negatif COVID-19 akan diperbolehkan pulang setelah kondisi kesehatan mereka benar-benar pulih.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lombok Timur, secara komulatif hingga Kamis (9/4) tercatat sebanyak 16 orang PDP asal Lombok Timur. Dari jumlah tersebut sebanyak 10 orang sudah lepas dari pengawasan, dan masih ada enam PDP yang dirawat.
“Dari enam PDP yang dirawat itu, empat di antaranya sudah tes swab dan keluar hasilnya negatif,” ujarnya.
Juani mengatakan, kesiapan RSUD R Soejono Selong sebagai salah satu RS rujukan COVID-19 juga terus ditingkatkan.
Selain menyiapkan ruang isolasi untuk perawatan PDP dan pasien positif COVID-19, Pemkab Lombok Timur juga menyediakan Wisma Haji di Selong, untuk dijadikan tempat transit paramedis yang bertugas di RS Selong.
“Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan paramedis yang bertugas. Ini sekaligus mencegah potensi penyebaran COVID-19 sehingga paramedis tidak langsung pulang ke rumah masing-masing, dan bisa transit dulu di Wisma Haji,” katanya.
Sementara dari data yang sama, secara kumulatif kasus positif COVID-19 di Lombok Timur hingga Jumat (10/4) tercatat sebanyak empat orang. Dari jumlah tersebut satu kasus sudah dinyatakan sembuh dan negatif COVID-19, sementara tiga lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit rujukan.
Sementara untuk orang dalam pemantauan (ODP) secara kumulatif tercatat 1.357 orang, dimana 687 ODP sudah selesai pemantauan dan 670 lainnya masih dalam masa pemantauan.
Juaini menegaskan, saat ini Gugus Tugas Lombok Timur terus melakukan penelusuran kontak kluster COVID-19 untuk memutus mata rantai penyebarannya.
Selain itu, kepulangan TKI dari luar daerah dan luar negeri juga masih menjadi fokus utama pemantauan dan pegawasan Gugus Tugas.
Pemda Lombok Timur memfasilitasi penjemputan para TKI, kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai pemeriksaan awal.
“Yang sehat atau orang tanpa gejala (OTG) boleh pulang, tapi tetap harus isolasi mandiri di rumah, sedangkan ODP bisa isolasi di rumah, atau juga dikarantina di Rusunawa Labuhan Lombok yang disiapkan. Ini untuk mengantisipasi transister COVID-19 dari luar negeri atau luar daerah,” katanya. (Ant)