Mataram (Inside Lombok) – Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Barat menyebutkan 12 industri kecil menengah (IKM) dan UKM di Pulau Lombok dan Sumbawa siap memenuhi kebutuhan abon ikan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang untuk warga terdampak COVID-19.
“Direncanakan ada 12 IKM dan UKM nantinya akan memproduksi abon ikan yang akan masuk sebagai salah satu jenis komponen paket sembako tahap dua yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin terdampak COVID-19 di NTB,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan NTB H Yusron Hadi di Mataram, Rabu.
Ia menyatakan dari hasil komunikasi dan tinjauan lapangan, maka IKM dan UKM yang memproduksi abon ikan telah siap memproduksi permintaan dalam program JPS Gemilang tersebut.
“Alhamdulillah, kami bersyukur pada JPS kedua produk para nelayan bisa masuk. Semoga adanya permintaan ini bisa membuat nelayan tersenyum di tengah wabah pandemi COVID-19,” ujarnya.
Menurut mantan Kepala Biro Organisasi Setda NTB, jumlah nelayan tangkap di NTB yang terdata mencapai sebanyak 72 ribu orang. Jumlah itu belum termasuk nelayan garam dan nelayan olahan produk perikanan.
Karena itu, sedari awal pihaknya telah mewanti-wanti Dinas Sosial NTB agar mendistribusikan bantuan terdampak COVID-19 juga menyasar pada nelayan.
“Kita paham program JPS Gemilang menyasar 105 ribu KK. Makanya, kenapa kita ajukan jauh-jauh hari data dan nama nelayan itu agar Dinas Sosial juga melakukan verifikasi terkait siapa nelayan yang pantas diberikan program bantuan paket sembako dari Pemprov NTB itu,” jelas Yusron.
Terkait isi abon ikan di paket JPS Gemilang. Menurut Yusron, setiap paketnya akan di isi satu ons abon ikan. Teknisnya, untuk distribusi tahap kedua di gelombang awal akan dikover oleh IKM dari Kota Mataram dan Lombok Barat.
“Sedangkan, gelombang berikutnya akan di kover oleh IKM dari Lombok Timur dan Sumbawa. Yang pasti, abon ikan ini barang baru yang kaya akan protein tinggi. Jadi, kita harapkan dengan ada permintaan pada IKM saat ini, maka industri ikutannya berupa tepung ikan juga akan mulai tumbuh di NTB,” katanya.
Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah dan Hj Sitti Rohmi Djalillah telah meluncurkan program JPS Gemilang dalam rangka meminimalisir dampak ekonomi dan sosial atas wabah COVID-19 di NTB.
Bantuan ini menyasar masyarakat yang kurang mampu dan sektor formal/informal terdampak COVID-19 sebanyak 105 ribu KK. Bantuan diberikan dalam bentuk paket Sembako dan Suplemen-Masker, berupa beras 10 kg, telur 20 butir, minyak kelapa/goreng, susu kedelai, teh kelor, minyak kayu putih/cengkeh, sabun cair/batang, serta masker non medis.
Untuk nilai per paket JPS Gemilang Rp250 ribu,- per KK per bulan. JPS sendiri diberikan selama tiga bulan di masa darurat COVID-19 dengan total pagu anggaran JPS mencapai Rp80 miliar. (Ant)