Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendapatkan kembali anggaran dari sisa alokasi anggaran COVID-19 sebesar Rp2,3 miliar untuk revitalisasi tahap pertama Taman Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela.
“Anggaran penataan Taman Loang Baloq sebelumnya ditarik Kementerian Pariwisata untuk penanganan COVID-19 sebesar Rp3,4 miliar. Tapi yang dikembalikan berkurang menjadi Rp2,3 miliar,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Kamis.
Dikatakannya, karena anggaran yang dikembalikan itu berkurang dari nilai awalnya, Dispar Kota Mataram akan melakukan revisi terhadap desain awal perencanaan penataan kawasan Taman Loang Baloq.
“Desain yang sudah kita disiapkan nilainya Rp3,4 miliar. Kalau anggarannya dikurangi, kita juga akan melakukan pengurangan terhadap beberapa pekerjaan yang sudah kita rencanakan,” katanya.
Menurut dia, beberapa pekerjaan yang akan dikurangi antara lain pembuatan lapak pedagang kaki lima (PKL) sebab khusus untuk pembuatan lapak dibutuhkan anggaran sekitar Rp2,1 miliar. Selain itu, dilakukan penundaan untuk pembuatan panggung pementasan yang direncanakan dibangun pada bagian tengah taman, sebagai tempat hiburan masyarakat.
“Kebutuhan anggaran untuk lapak PKL, panggung dan penataan lainnya bisa diusulkan di tahun 2021,” katanya.
Karena itu, saat ini pihaknya fokus untuk melaksanakan kegiatan penataan Taman Loang Baloq dengan anggaran Rp2,3 miliar, berupa kegiatan fisik pengurukan lahan, penataan “landscape” dan pemasangan paping blok.
“Jika sudah ada kejelasan, kami targetkan paling lambat kontrak revitalisasi dilakukan 31 Agustus 2020, agar sisa waktu tahun ini dapat dioptimalkan untuk menyelesaikan pekerjaan fisik,” katanya.
Sementara terkait peremajaan Taman Loang Baloq bagian utara, Deny mengatakan, belum dilakukan perencanaan, akan tetapi untuk menghidupkan taman bagian utara akan dibuat titik-titik swafoto. (Ant)