Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sudah mulai membuka fasilitas olahraga setelah ditutup sejak pandemi COVID-19 pada pertengahan Maret 2020, dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
“Sejumlah fasilitas olahraga sudah kembali kita buka mulai pekan lalu, untuk meningkatkan kembali semangat para atlet berlatih sekaligus untuk kesehatan dan kebugarannya,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Mataram Mansur, SH di Mataram, Jumat.
Fasilitas olahraga yang sudah mulai dibuka diantaranya, kolam renang MWP (Mataram Water Park) tapi khusus untuk pusat latihan renang bagi para atlet yang tergabung dalam klub-klub renang di kota ini.
“Pembukaan MWP sementara waktu dikhususkan bagi atlet agar mudah dikontrol. Kalau dibuka untuk umum perlu pengawasan ekstra,” katanya.
Selain MWP, fasilitas olahraga yang sudah diizinkan untuk buka kembali adalah fasilitas olahraga untuk basket. Pasalnya, Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Mataram telah mengajukan surat permohonan pembukaan fasilitas olahraga basket ke Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram.
“Perbasi sudah mendapatkan izin dari Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram H Ahyar Abduh yang juga menjadi Wali Kota Mataram,” katanya.
Setelah mengantongi izin pembukaan dan pemanfaatan kembali fasilitas olahraga basket tersebut, para anggota Perbasi sudah dapat melaksanakan kegiatan baik pelatihan maupun kegiatan lainnya.
Akan tetapi semua itu harus tetap dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19, seperti tiga poin yang disampaikan ketua gugus dalam surat izin yang telah dikeluarkannya.
“Pertama, harus menggunakan masker, menjaga jarak ketika ada pertemuan atau lainnya, dan melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara berkala pada fasilitas olahraga,” katanya.
Lebih jauh Mansur berharap untuk izin pembukaan fasilitas olahraga lainnya, dapat dilakukan secara kolektif atau KONI Kota Mataram bisa bersurat resmi ke gugus tugas untuk pembukaan fasilitas olahraga.
“Tujuannya, agar para atlet bisa kembali memanfaatkan fasilitas olahraga yang tersdia dan ketua gugus tidak kerepotan menjawab satu persatu permohonan izin pembukaan fasilitas olahraga dari setiap cabang olahraga,” katanya.
Selama penutupan fasilitas olahraga, tambahnya, para atlet melakukan pelatihan secara mandiri di tempat masing-masing untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. (Ant)